Sabtu Malam Minggu, Sudahkah Kamu Siap Aku Bawa Ke Penghulu

Tanda Pasangan Terobsesi
Sumber :
  • U-Repot

Olret – Tak terasa waktu yang sudah lewati sudah bertahun-tahun, dan modal untuk menikah juga sudah ada. Janji yang kita buat untuk menikah di bulan Juni akhirnya segera tercapai. Bagaimana perasaan kamu sayang? Mendekati hari-hari yang indah, memulai hari yang penuh suka duka akan kita lalui sejenak.

Warganet Setuju Dengan Kartika Putri Soal Sindir Wanita Berhijab Pakai Rok Sebetis di Mal

Sekali lagi, ingin kupastikan padamu. Sudikah dirimu menjadi bagian dari hidupku. Menemani perjalanan cinta dan biduk rumah tangga dalam suka dan duka. Kelak bila ada masalah, jangan pergi begitu saja. Bila ada yang tak sesuai jangan dipendam, tapi ucapkan dengan jujur. Kamu maunya seperti apa, begitu juga denganku.

Sabtu Malam Minggu, Sudahkah Kamu Siap Aku Bawa Ke Penghulu

Ratusan malam minggu yang kita lewati nyatanya tak akan mampu melawan kalimat kabiltu ketika akad sudah terucap. Terima kasih sudah sudi menemani ratusan malam minggu yang kita jalani bersama, berat memang perjuangan kita namun pada akhirnya akan bahagia pada waktunya.

Sabarlah! Dia yang Telah Tertulis Untukmu Akan Tetap Menjadi Milikmu

Tahukah kamu sayang, pendapatku tentang pernikahan ini. Menikah, aku ingin mengalaminya satu kali saja dan itu cukup denganmu. Kamu sudah tahu seberapa besar cintaku padamu, tak perlu lagi kamu ragukan. Kamu sudah tahu baik dan burukku, kini kita tinggal saling memperbaiki diri dan menurunkan ego masing-masing. Semoga hubungan kita sampai maut memisahkan.

Bukannya tak mau merayakan pernikahan dengan resepsi mahal, bukankah lebih baik uangnya kita keliling Indonesia sayang?

Ah sayang sekali rasanya menghambur-hamburkan uang hanya untuk bahagia di resepsi pernikahan yang mewah. Bukankah lebih baik menikah dengan sederhana dan tak banyak menghabiskan uang dengan sia-sia.

Allah Maha Pengampun, Jadi Bersungguh-sunggulah Momohon Pada-Nya

Bukankah tujuan pernikahan itu untuk menyempurnakan separuh agama dan melanjutkan keturunan bukan untuk pamer harta dan bermewah-mewahan.

Cukuplah pernikahan kita sederhana dan khidmat, dan selebihnya biarkan kita menikmati keindahan alam Indonesia. Apakah kamu tak ingin melihat keindahan lautan pulau sulawesi, atau indahnya raja ampat di Papua.

Setidaknya kita bisa menikmati belahan Indonesia yang lainnya yang penuh dengan pemandangan yang menawan dan kebudayaan yang beragam.