Ajari Aku Menyembunyikan Luka, Biar Ku Ajari Kamu Tersenyum Bahagia

Bahagia Dengan yang Lain
Sumber :
  • instagram

Olret – Kota ini masih menebar aroma persis saat kali pertama aku melangkah pelan turun dari bus. Orang-orang ramai bercakap lalu menebar senyuman kepada sesama. Bapak penyedia jasa ojek mengenakan seragam khas ramah memberi kode padaku. Dari gelengan kepalaku ia telah menangkap simpulan bahwa kutak turut bersamanya.

Bersabarlah! Bila Saat Ini Doa-mu Belum Dikabulkan, Kelak Akan Allah Kabulkan Jua

Kota ini masih memikat diri sebab aroma matahari yang turun perlahan saat para penjual kelapa muda di tepi pantai menyoraki satu demi satu tubuh melintas dekat arena mereka. Kadang berlimpah rezeki, tak jarang pula amat sedikit yang terjual.

Seperti Burung-Burung yang Beterbangan di Angkasa, Aku Juga Ingin Seperti Itu, Terbang Bebas Tanpa Luka. Tolong Ajari Aku Menyembunyikan Luka Ini.

Saat Semua Impianmu Tak Tercapai, Tetaplah Berprasangka Baiklah Kepada Allah

Kota ini masih seumpama burung-burung bersayap sederhana yang setia menjemput makanan kala kantuk masih bertengger di pelupuk mata manusia. Ramai beriringan dan pulang dibubuhi senyuman syukur.

Kota ini masih menyimpan berkas-berkas kisah kasmaran kala diri masih tak totalitas dalam berhijrah. Terselip sesal lalu buru-buru menebar titik sadar yang mesti penuhi ruang kedewasaan. Semua telah berlalu.

Teruntuk Sabar yang Selalu Kamu Jaga, Allah Akan Membayar Lunas Jerih Payahmu

Kota ini masih sehangat senyuman ibu-ibu di kampung kala mencuci baju dan piring-piring di sungai. Ceria mengalir sesuai kehendak-Nya. Kota ini juga masih menyimpan luka-luka ringan di serambi hati. Luka yang sesekali ngilu saat orang-orang mengatakan perihal yang sama.

Jodoh.Lalu, buru-buru kuakhiri memoar ini: bahwa segala kenangan di kota (ini) akan rapi terselubung doa. Semoga nanti luka-luka diganti-Nya dengan suka dan tawa kala seorang terbaik tak datang untuk singgah saja.

Mungkin Memang Ada yang Hilang Dari Hati Ini Ketika Memutuskan Untuk Membunuh Rasa yang Cukup Diam.

Mungkin ada sesuatu yang hilang dari hatimu ketika memutuskan untuk membunuh rasa yang cukup dalam, perlu pengorbanan waktu, hati, kekuatan iman dan kesabaran.

Rasa itu fitrah tidak bisa kita bunuh tapi Allah dan rasulullah sudah mngajari untuk menekan rasa dan mnundukkan rasa it agar ditundukkan dalam 1 cinta: Allah dan Rasulullah.

Kita diajari untuk menundukkan nafsu kita, bersabarlah dan istiqomahlah untuk mengisi hari-harimu dengan cinta Allaah. Bukalah hati sahabat untuk calon yg insyaallah akan dihantarkan Allah dalam waktu yang tak terduga.