9 Cara Memperbaiki Hubungan Sepihak, Berdamai Dengan Diri Sendiri
- freepik.com
Olret – Hubungan sepihak bisa menjadi sangat beracun, terutama jika salah satu pihak sengaja memanfaatkan pihak lain. Banyak dampak buruk dari hubungan semacam ini.
Salah satunya adalah stres. Stres dalam hubungan seperti ini dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental Anda. Meskipun hubungan yang sehat dapat bertindak sebagai pelindung terhadap stres, penelitian menemukan bahwa beberapa hubungan menciptakan stres dan berdampak negatif pada kesehatan.
Lantas Bagaimana Memperbaiki Hubungan Sepihak?
Memperbaiki situasi zona pertemanan dapat menjadi sebuah tantangan, namun dengan upaya, pengertian, dan komunikasi yang efektif, keseimbangan dan dinamika yang lebih sehat dapat dipulihkan.
1. Refleksi diri
Mulailah dengan memeriksa perasaan dan tindakan Anda dalam hubungan tersebut. Pahami kebutuhan, harapan, dan batasan Anda sendiri. Kesadaran diri ini sangat penting untuk komunikasi yang efektif dengan pasangan Anda.
2. Komunikasi Terbuka
Mulailah percakapan yang jujur dan tenang dengan pasangan Anda. Ekspresikan perasaan dan kekhawatiran Anda, dengan fokus pada pernyataan "saya" agar tidak terdengar menuduh. Bagikan perasaan Anda dalam hubungan tersebut dan alasannya.
3. Dengarkan Secara Aktif
Biarkan pasangan Anda mengekspresikan dirinya tanpa interupsi. Dengarkan baik-baik perspektif mereka dan cobalah memahami sudut pandang mereka. Dialog terbuka ini merupakan jalan dua arah.
4. Tetapkan Batasan
Tentukan dengan jelas batasan dan ekspektasi Anda dalam hubungan tersebut. Diskusikan apa yang membuat Anda nyaman dan butuhkan dari koneksi tersebut agar merasa terpenuhi.
5. Carilah Pemahaman
Cobalah untuk memahami alasan pasangan Anda atas perilakunya atau kurangnya keterlibatannya. Terkadang, mereka bahkan tidak menyadari tindakan atau dampaknya terhadap hubungan tersebut.
6. Kompromi
Bersikaplah terbuka untuk berkompromi dan mencari jalan tengah. Hubungan seringkali mengharuskan kedua pasangan untuk menyesuaikan diri dan bertemu di tengah-tengah untuk mencapai keseimbangan.
7. Berikan Waktu
Pahami bahwa perubahan membutuhkan waktu. Ini mungkin bukan perbaikan dalam semalam, dan Anda serta pasangan mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan dinamika baru.
8. Konseling Atau Terapi
Jika masalah terus berlanjut dan komunikasi saja tidak dapat menyelesaikannya, pertimbangkan untuk mencari bantuan terapis atau konselor profesional. Pihak ketiga yang netral dapat memberikan panduan dan memfasilitasi percakapan yang produktif.
Terapi pasangan mungkin berguna dalam situasi seperti itu. Melalui terapi, pasangan yang kurang berkontribusi dapat mempelajari keterampilan baru yang dapat membantu mereka berfungsi lebih efektif dan berkontribusi lebih banyak pada hubungan.
Bagi pasangan yang memikul beban hubungan mereka sendiri, terapi dapat membantu mereka mengatasi beberapa alasan mengapa mereka memikul beban ini. Hal ini juga dapat membantu mereka mengatasi masalah kodependensi yang mungkin menyebabkan mereka mengambil terlalu banyak masalah.
Terapi juga dapat membantu orang untuk mengembangkan keterampilan komunikasi sehingga mereka dapat menjelaskan dengan lebih baik apa yang mereka butuhkan dan harapkan.
Pada akhirnya, penting untuk dipahami bahwa Anda tidak dapat mengubah seseorang yang tidak mau atau tidak mampu berkontribusi dan menjadi mitra yang suportif.
9. Perawatan diri
Jaga kesejahteraan emosional Anda selama proses ini. Terlibat dalam aktivitas perawatan diri, pertahankan hubungan dengan teman dan keluarga, dan fokus pada pertumbuhan pribadi.