Perjodohan Tidak Selalu Buruk, Jangan Langsung Menolak
- Pixabay
Bertengkar dengan papa selalu sukses mengacaukan moodku. Perjodohan, selalu menjadi alasan dibalik perdebatan kami. Klasik, sungguh. Dan pilihan untuk kabur dari rumah, meski dengan ancaman dicoret dari daftar keluarga, selalu kuambil untuk menenangkan pikiran.
"Aku sedang nggak mood untuk bercanda, Yuqi. Kita bisa tinggal di kontrakanku di belakang kampus. Terus untuk sehari-hari kita bisa-"
"Aku nggak mau."
Ucapan telak Yuqi membungkam mulutku. Pesanan tahu tek kami pun datang. Kami memilih makan terlebih dulu.
Setelah tahu tekku nyaris kandas, aku kembali buka suara. "Kalau diizinkan terlahir kembali, aku mau jadi pebisnis aja. Aku punya sedikit modal buat usaha kecil-kecilan. Dan toko tas daringku, hasilnya lumayan. Kita bisa kembangin dari situ. Kalau kamu?"
Setelah menegak habis es tehnya, Yuqi menjawab, "Aku mau kenal kamu lebih awal. Memulai semuanya lebih awal. Meski nggak ada kata terlambat, tapi memulai sesuatu sedini mungkin nggak ada salahnya, 'kan?"