Di Setiap Doa-Doaku, Selalu Kurapalkan Kebahagian Untukmu Sayang
- Google Image
Olret – Dalam senyapnya keheningan malam, di atas sajadah setelah dua rakaat sunnah kulaksanakan. Aku terpekur, menghadap yang Maha Kuasa. Sesekali tersenyum, saat menyampaikan betapa merindunya hatiku pada cinta yang sedang bersemayam di hati. Terkadang, juga menangis, karena takut rasa ini salah dan membutakan.
Kadang, juga bingung, saat bagaimana inginku istiqomah dalam menanti seseorang yang tepat, namun hatiku terlanjur terpesona dan jatuh hati padamu.
Oleh sebab itu, aku memilih untuk kembali memasrahkan hati dan perasaanku pada Tuhanku. Mengiba kepadanya, agar rasa yang kupunya tidak sampai membutakan mata dan hatiku. Mendoakan yang terbaik bagimu, juga bagi diriku. Tulus, kusampaikan, bahwa aku hanya ingin kamu berbahagia dan mendapatkan seseorang yang terbaik untukmu.
Tak lupa, aku berterimakasih, entah rasa ini hadir sebagai pelajaran atau bukan. Kamu telah hadir , mengisi sisi hatiku yang telah lama sepi, dengan perasaan perasaan baru yang menyenangkan. Cinta ini, membuatku ingin selalu membahagiakanmu, meski rasa itu belum tentu atau mungkin tak berbalas darimu.
Cinta Itu Membuatku Ingin Membahagiakan Dan Mendoakanmu. Saat Melihatmu Bahagia Dan Baik Baik Saja, Sudah Sangat Cukup Untuk Menenangkan Hatiku.
Tak terbesit sedikitpun dalam hatiku untuk mengumbar janji dan harapan kepadamu. Apalagi, janji itu belum tentu mampu untuk benar benar kutunaikan. Apalagi, Tuhanku Maha Membolak balikkan hati HambaNya. Bukannya, aku takut akan kecewa. Justru aku takut, jika dirikulah yang membuatmu terluka dan berakhir dengan kecewa.
Karenanya, aku memilih untuk membahagiakan dan mendoakanmu dalam diam. Cukup dengan tahu bahwa kamu bahagia dan baik baik saja, sudah banyak berarti untukku. Cukup memastikan, namamu kusebut dalam doaku, sudah membuat hatiku merasa tenang, karena aku percayakan Tuhanku untuk melindungimu 24 jam, saat aku tak mampu untuk melaksanakannya.