Aku Pernah Meyakini Kamu Menemani Sisa Hidupku , Sayangnya Tuhan Tak Sependapat

Putus Cinta
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Dihadapan Tuhan aku mengakui kekalahanku. Aku bukanlah sosok yang pantas mendampingimu. Meski seringkali aku melangitkan namamu berharap dipersatukan dalam ikatan halal, tapi skenario-Nya sungguh diluar dugaan.

Ngaku Sakit Hati, Pria Ini Mengaku Hubungan Seksual Dengan Pengikut Instagram

Aku mengaku kalah. Terlalu banyak berpikir, terlalu lama mengulur waktu. Terlampau percaya diri kamu ‘akan’ jadi milikku. Aku tidak memprediksi dirimu luar biasa, bukan hanya aku yang ingin kamu, namun banyak laki-laki diluar sana yang juga menginginkanmu. Aku lupa akan perihal itu.

Aku mengakui kebodohanku. Berpegang pada keyakinan ‘menunggu waktu yang tepat’ Sampai aku lupa datang mengetuk pintu rumahmu, bertemu bapakmu dan menyampaikan niat baik untuk putrinya. 

Menyatukan Dua Hati dan Sifat Itu Memang Berat, Tapi Kita Saling Mencoba Sayang!

Aku mengakui kelalaianku. Terbuai dengan khayalan indah ‘masa depan’ bersamamu. Sampai aku lupa memberimu kepastian. Diammu ku anggap hal biasa. Aku lupa dirimu bukan pengemis cinta yang akan merengek untuk mintak dinikahkan.

Tak perlu merasa bersalah. Aku menghormati keputusanmu. Toh diantara kita tak ada ikatan sebatas rasa saling suka. Sebuah hubungan tanpa status.

Sampai waktunya seseorang itu datang dan mencuri ‘start’. Seseorang yang mencuri hati kedua orang tuamu pun meyakinkan dirimu. Seseorang yang baik agama dan akhlaknya.

Cinta Itu Membawa Bahagia, Tapi Kenapa Cintamu Selalu Membawa Petaka?

Seseorang yang diterima dengan baik oleh ibu bapakmu. Tak perlu merasa bersalah. Aku menghormati keputusanmu. Toh diantara kita tak ada ikatan sebatas rasa saling suka. Sebuah hubungan tanpa status.  

Halaman Selanjutnya
img_title