Tundukkan Pandanganmu, Agar Kamu Sadar Banyak yang Bisa Di Syukuri

Cinta pada pandangan pertama
Sumber :
  • U-Repot

Olret – Selalu melihat keatas, akan membuatmu berharap dan terus mengejar mimpi atau keinginan. Lama-kelamaan, jika itu terus dibiarkan, kamu akan lelah tanpa disadari. Belum lagi perasaan seperti beban hidup lebih berat, hidup terasa menyesakkan dan pikiran semakin stres.

Nikmati Masa Jomblomu, Sebab Setelah Menikah Kamu Akan Merindukannya

Sebab ada banyak hal yang ingin kamu dapatkan dan miliki secara terus menerus. Juga, penyakit hati, seperti iri, yang entah sejak kapan menghinggapi hati. Sehingga, selalu menatap ke atas, jelas bukan hal yang baik. Ditambah lagi dengan kemungkinan, itu akan menggerus rasa syukur di hatimu.

Oleh sebab itu, sesekali menunduklah sejenak. Renungkanlah semua hal yang telah kamu lewati, tatap pula mereka yang selalu berada di sekeliling atau hidupnya di bawahmu. Agar kamu tetap menemukan alasan untuk terus berpijak dan berjuang.

Sejenak Rehatlah Dengan Merenungkan Kembali Semua Hal Yang Telah Kamu Lewati dan Perjuangkan.

Berjuanglah Keras, Sebab Mantan Butuh Penyesalan Tak Terbatas

Selalu melihat ke atas akan membuat dirimu merasa lelah pada takdir dan kenyataan yang harus kamu hadapi. Bahkan, kamu akan merasa bahwa hidup ini tak adil, saat kegagalan itu menyapa beberapa kali. Sehingga cobalah untuk sejenak berhenti menatap ke atas. Letakkan dulu segala ingin dan mimpi dipelupuk angan. Rehatkanlah sejenak fisik dan otakmu.

Lalu, renungkan semua yang telah kamu lewati, intropeksi semua yang telah kamu lakukan dan perjuangkan selama ini. Tanyakan pada dirimu sendiri, bahagiakah kamu saat menjalaninya. Tanyakan pada dirimu, sudah benarkah semua hal yang telah kamu lakukan. Dan apakah tujuan yang ingin kamu gapai.

Bu, Mengertilah Bahwa Perjodohan Itu Tak Perlu, Sebab Menikah Aku yang Jalani

Dengan semua pertanyaan refleksi itu. kamu akan berpikir ulang soal tujuan, harapan dan keinginan terpenting yang kamu raih. Kamu bisa pula belajar lagi, alasan kamu masih “stuck” ditempat dan belum mendapatkan apa yang sedang kamu raih. Pasti, setelah perenungan itu, kamu akan kembali lebih bersemangat, bahkan menemukan rencana-rencana baru yang lebih menjanjikan.

Sejenak Syukuri Apa Yang Sudah Kamu Miliki. Agar Kamu Tahu Bahwa Hidup Ini Berharga dan Membahagiakan.

Selain memikirkan ulang semua yang telah kamu lakukan. Merenung sejenak juga kamu butuhkan untuk menyadari bahwa hidup ini berharga. Hidup ini, meski menurutmu kejam tak adil, juga memberikan segala hal yang kamu butuhkan.

Ada pekerjaan yang baik dan tak terlalu melelahkan yang kamu miliki. Ada orang-orang yang mencintai dirimu sepenuh hati, ada rezeki yang cukup untuk kehidupan sehari-hari, hingga bekal masa depan nanti.

Syukurilah sejenak semua hal itu, melebihi segala ambisimu dalam mendapatkan sesuatu. Lihatlah hidup ini tak sesempit dan menyesakkan seperti yang kamu kira. Ada banyak kebahagiaan yang tercipta untukmu, saat kamu menyadari, mensyukuri dan menikmatinya.

Bukalah Mata Lebih Lebar Pada Mereka Yang Ada Di Sekelilingmu. Sehingga, Kamu Bisa Berpikir Bahwa Ternyata Kamu Adalah Orang Yang Beruntung dengan Segala Hal Yang Kamu Miliki

Rasa iri itu pasti hadir, saat kamu terus menatap orang yang terlihat lebih baik, lebih mapan dan lebih enak hidupnya daripada kamu. Namun, tanpa kamu sadari, saat kamu merasa iri pada kehidupan orang lain, ada pula orang yang ternyata merasa iri pada hidup yang kamu jalani.

Jika kamu mau sejenak menundukkan pandangan, mencoba untuk keluar dari rutinitas dan mau berbaur dengan lingkungan di sekitarmu. Kamu akan menemukan fakta bahwa ternyata hidupmu masih jauh lebih beruntung dari orang lain. Setidaknya kamu masih punya tempat nyaman untuk istirahat, makanan untuk dimakan, tabungan meski tak seberapa, badan yang sehat, dan energy untuk bekerja lebih keras, cerdas, juga cepat.

Kamu punya rumah untuk berpulang, keluarga untuk berkumpul, teman untuk berbagi, dan orang-orang yang mendukungmu dalam segala keadaan. Semua hal itu, pada faktanya, tak semua orang bisa memiliki dan mendapatkannya. Namun, mereka justru lebih bisa legwo dan ikhlas dalam menjalani hidup. Lalu, benarkan? Saat ada yang menanyakan, “Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?”