Brain Rot: Kecanduan Konten Receh di Sosmed

Lelah Dengan Hidup dan Rutinitas Monoton
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Di era TikTok, Instagram, dan meme-meme receh yang bertebaran, siapa sih yang nggak pernah terjebak scrolling sampai lupa waktu? Awalnya cuma mau lihat satu video lucu, eh tahu-tahu sudah tiga jam berlalu. Otak sih terasa terhibur, tapi kok setelah itu malah jadi lesu dan nggak produktif? Nah, fenomena ini sering disebut dengan istilah brain rot.

Apa Itu Brain Rot?

3 Bahaya Sering Toilet Scrolling Bagi Kesehatan Mental

Brain rot, kalau diterjemahkan langsung, berarti "pembusukan otak". Tapi tenang, ini bukan istilah medis kok. Secara kiasan, brain rot menggambarkan kondisi di mana otak jadi "mager mikir" akibat terlalu sering terpapar konten dangkal, receh, atau repetitif di sosial media.

Misalnya:

  • Maraton video TikTok yang isinya cuma dance atau prank lucu.
  • Memantau drama artis atau influencer tanpa ujung di Twitter.
  • Nonton meme dan reels kocak berjam-jam tanpa henti.
  • Emang sih, konten-konten ini bikin ketawa dan rasanya ringan di kepala. Tapi kalau kebiasaan ini terus-terusan, otak bakal kehilangan tantangan dan akhirnya "malas" untuk diajak mikir hal yang lebih serius atau mendalam.

Kenapa Brain Rot Bisa Berbahaya?

Cara Aktifkan Fitur YouTube Kids di HP Android, Aman & Mudah!

Awalnya mungkin nggak terasa apa-apa, tapi brain rot bisa berdampak ke banyak aspek dalam hidup. Berikut beberapa hal yang sering terjadi kalau otak mulai "berkarat":

Susah Fokus

Pernah nggak, lagi baca buku atau kerja, tapi tiba-tiba pengen buka HP cuma buat scroll media sosial? Itu salah satu efek brain rot. Otak jadi terbiasa dengan kepuasan instan dari konten singkat, sehingga sulit fokus pada hal yang membutuhkan perhatian lebih lama.

Merasa Nggak Produktif

Mengenal Terminal Lucidity, Keadaan Pasien Tiba-tiba Bugar Sebelum Meninggal Dunia

Setelah habis waktu buat scrolling, muncul perasaan nyesel kayak, “Duh, tadi kan bisa ngerjain hal yang lebih penting.” Tapi tetap aja, besok diulang lagi. Ini bikin rasa produktif menurun drastis.

Kreativitas Menurun

 Terlalu banyak mengonsumsi konten receh bikin otak kelebihan informasi, tapi minim proses kreatif. Otak nggak punya waktu untuk berpikir kritis atau menciptakan sesuatu yang baru.

Overstimulated Tapi Bosan

 Ironisnya, meskipun otak terus dirangsang oleh konten, lama-lama muncul rasa bosan. Konten yang biasanya seru tiba-tiba terasa nggak menarik lagi, bikin cari hiburan yang lebih ekstrem untuk memuaskan otak.

Mental Fatigue

 Otak yang terlalu sering dijejali konten tanpa henti bakal capek, meski fisik sebenarnya nggak melakukan apa-apa. Rasanya kayak lelah, lesu, dan pengen rebahan terus.

 

Konten Receh dan Brain Rot, Hubungannya Gimana?

Media sosial memang surga buat konten receh. Mulai dari video kucing gemoy, parodi absurd, sampai drama kehidupan orang lain yang sering bikin kita ngakak. Tapi konten receh ini sifatnya sering kali terlalu dangkal.

Masalahnya, kalau terlalu sering dikonsumsi, otak jadi kebiasaan cari "hiburan instan". Kita kehilangan kebiasaan untuk berpikir kritis, merenung, atau melakukan aktivitas yang memicu perkembangan otak.

Bukan berarti konten receh itu buruk, ya. Semua orang butuh hiburan, kok. Tapi kalau porsinya kebanyakan, otak jadi lebih sering "digeser ke mode malas".

 

Cara Mengatasi Brain Rot (Tanpa Stop Konten Receh Sepenuhnya!)

Nggak perlu langsung delete akun TikTok atau Instagram. Yang penting, tahu cara menyeimbangkan konsumsi konten:

Beri Otak Waktu "Puasa Digital"

Cobalah batasi waktu scrolling. Misalnya, tetapkan maksimal 30 menit sehari buat media sosial, lalu matikan notifikasi supaya nggak tergoda.

Tukar Konten Receh dengan yang Berkualitas

 Sesekali, coba ganti nonton video prank dengan konten yang lebih berbobot, kayak podcast inspiratif atau video edukasi. Siapa tahu, malah dapat insight baru.

Aktifkan Otak dengan Aktivitas Offline

 Luangkan waktu buat hal-hal yang menantang otak, seperti membaca buku, belajar skill baru, atau ngobrol langsung sama teman. Otak bakal lebih aktif dan nggak gampang "karatan".

Pakai Media Sosial dengan Tujuan

 Sebelum buka aplikasi, tanyakan ke diri sendiri: “Aku mau cari apa, nih?” Kalau nggak ada tujuan jelas, lebih baik simpan HP dan cari kegiatan lain.

Jadwalkan Digital Detox

 Kalau sudah mulai merasa otak overload, coba detox kecil-kecilan. Sehari penuh tanpa gadget bisa bikin otak segar kembali.

 

Yuk, Jadiin Konten Sosial Media Lebih Berfaedah!

Brain rot memang jadi tantangan di zaman sekarang, apalagi dengan konten receh yang begitu menggoda. Tapi, bukan berarti kita harus sepenuhnya anti sama hiburan ringan. Yang penting, tahu kapan harus berhenti dan beralih ke aktivitas yang lebih bermanfaat.

Ingat, otak itu kayak otot. Kalau terus-terusan diajak santai, dia bakal melemah. Jadi, yuk mulai ajak otak mikir lagi dan seimbangkan hiburan dengan hal-hal yang bikin kita berkembang!

Pernah ngerasa kena brain rot juga? Share cerita kamu, yuk!