Merasa Hampa Tapi Tidak Tahu Sebabnya? Ini Tanda Kamu Sedang Mengalami Languishing
- freepik.com
Olret – Jika kamu sedang merasakan down banget tidak, tapi bahagia juga tidak, seperti perasaan hampa aja begitu, bingung menjelaskannya? Mungkin ini jawabannya! Ada sebuah istilah populer dalam psikologi untuk menggambarkan serangkaian emosi yang kamu alami, yang mungkin kamu sendiri sulit untuk mendeskripsikannya, yaitu Languishing.
Melansir @meaningful.me, perasaan languishing adalah sekumpulan emosi yang muncul, yang membuat kamu merasa stagnan, jenuh bekerja, hampa, dan tidak tertarik dengan kehidupan. Termasuk hal-hal yang tadinya menyenangkan buatmu. Kamu mungkin akan bingung mendeskripsikannya ke orang lain. Sebab, sebenarnya perasaan itu tidak bisa disebut stress atau depresi. Kamu hanya merasa bahwa hidup "begini-gini aja".
Languishing tidak sama dengan depresi, meski sama-sama memengaruhi kondisi emosional. Di sini kamu tidak mengalami beberapa gejala depresi berat, tapi sebenarnya kamu juga tidak baik-baik saja. Jadi, kamu merasa ada yang berbeda, tapi tidak sampai membuat kamu mengalami emosi negatif yang ekstrem.
Sekalipun languishing bukan istilah medis yang sah, perasaan yang kamu rasakan benar adanya. Para ahli lebih senang menyebut ini sebagai titik tengah antara masalah kesehatan mental dan keadaan mental yang baik.
Gejala yang dialami languishing
Gejala dialami setiap orang saat mengalami languishing bisa jadi berbeda-beda. Beberapa diantaranya:
- Tidak mood melakukan sesuatu
- Tidak merasa sedih, tapi tidak juga merasa bahagia
- Tidak bersemangat melakukan apa pun dibanding hari-hari sebelumnya
- Merasa gelisah, tapi tidak sampai cemas dan gugup
- Kesulitan menyelesaikan beberapa pekerjaan, terutama pada hari-hari tertentu.
- Merasa terasing dari kehidupan, tugas atau orang-orang, tapi tidak sampai membencinya
Contoh gejala languishing
- Bersikap bodo amat dan tidak tertarik pada apa pun
- Merasa teramat lelah dan burnout
- Kehilangan minat pada passion dan hobi
- Merasa hidup membosankan
- Merasa kehilangan tujuan hidup
Mengatasi languishing
Perasaan languishing bisa memengaruhi cara kamu membuat keputusan, perilaku, serta emosi terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Agar tidak menjadi parah bahkan mengganggu produktifitas dan kesehatan mental kamu, atasi languishing dengan beberapa cara berikut:
1. Fokus pada kebutuhan dasar
Bertanyalah pada diri sendiri apakah kebutuhan dasarmu telah terpenuhi atau tidak, seperti apakah sudah cukup makan? Apakah sudah cukup dalam beristirahat? Bagaimana dengan kebutuhan minummu pada hari ini? Apa yang membuatmu bahagia pada hari ini?
2. Lakukan kegiatan yang buat bahagia
Mulailah mengerjakan kembali aktivitas yang mungkin sudah lama ditinggalkan, agar kamu kembali bersemangat dan penuh motivasi.
3. Buat rutinitas journaling
Buat rutinitas pagi dan malam yang bermanfaat, misalnya journaling. Menulis jurnal dapat membantu menumpahkan perasaan dan pikiranmu. Ini juga bisa jadi salah satu cara untuk mencatat segala hal positif dalam sehari.
4. Jangan mengasingkan diri dari lingkungan
Tetap terhubung dengan teman dan keluarga, bisa jadi cara utama untuk membantu kamu merasa terhubung.
5. Kenali dan validasi emosimu
Dengan begitu, kamu bisa mengidentifikasi bagaimana perasaanmu dan dapat lebih mudah untuk memahaminya. Sehingga bisa lebih fokus pada mencari solusi.
Wajar kok kalau kamu mengalami perasaan semacam ini atau languishing, ini juga banyak dialami oleh orang lain. Tapi seperti pepatah mengatakan; “segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik”, perasaan ini juga tidak boleh dibiarkan berlarut-larut supaya kamu tidak malah terjerumus ke kondisi mental yang lebih buruk sampai depresi.