Review Drama Thailand He She It Series, Cinta Dibalut Dengan Horor?
- google image
Olret – Baiklah, ini akan menjadi review super singkat untuk serial super pendek. Secara keseluruhan, menurutku He She It adalah drama yang bagus, mencapai apa yang perlu dilakukan dalam rentang waktu 40 menit.
Secara pribadi, horor dan thriller psikologis tidak pernah menjadi genre favorit saya. Saya adalah seseorang yang perlu diyakinkan lebih dari rata-rata orang untuk menikmati cerita seperti ini. Sayangnya, saya tidak yakin dengan apa yang saya lihat di He She It.
Saya sebenarnya suka bagaimana He She It dimulai. Episode pertama menetapkan alur cerita dengan cepat dan mengembangkan suasana yang cukup menarik. Ditambah lagi, kedua aktor tersebut berbagi ciuman panas di tepi kolam renang, dan tentu saja penggemar memakan momen seperti ini.
Setelah itu, suasana berubah menjadi lebih gelap, namun saya masih tertarik dengan ceritanya pada saat itu. Saya ingin segera menonton episode berikutnya dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara karakter-karakter tersebut.
Sayangnya, dua episode berikutnya tampak jauh lebih lemah. Menurut saya, episode tengah "Dia" lah yang mematikan momentum. Adegan mereka terasa dangkal dan tidak ditulis dengan baik. Ditambah lagi, aktingnya sejujurnya tidak terlalu bagus. Kegembiraan apa pun yang saya rasakan dari episode sebelumnya dengan cepat sirna.
He She It Series tidak pulih di episode terakhir, yang condong ke arah kiasan horor supernatural yang hangat. Menurutku adegannya tidak terlalu menakutkan, tapi masalah yang lebih besar adalah aku merasa tidak terlibat dengan alur ceritanya.
Episode ini berfokus pada karakter sampingan yang hampir tidak kukenal, jadi aku tidak terlalu ingin memperhatikannya. Namun, saya menyukai adegan di mana Mike dan Mean saling berhadapan di sekolah. Sungguh luar biasa bagaimana Mean dengan cepat membalikkan keadaan melawan Mike hanya dengan satu baris dialog.
Setelah awal yang menarik, cerita dalam He She It mulai menurun dan tidak menarik minat saya lagi. Seri ini memang tidak menyia-nyiakan waktu 40 menitnya, namun juga tidak terasa begitu berkesan.
