Turn Left Turn Right Series, Kisah Pilu Penyesalan Selalu Datang Terlambat
Di series ini Singto berperasan sebagai Gun, seorang pria yang kadang-kadang merasa kesepian sehingga menghantarkannya ke sebuah kafe yang dimiliki oleh Tor. Kebetulan kafenya Tor sedang grand opening, dan semua arsitek dan desain kafe ini juga sangat mistik dan instagramble yang penuh syarat makna.
Karena kesepian, akhirnya Tor menawarkan minum bersama dengan menawarkan sebotol minum kepada pelanggannya yang sedang sendiri. Dimulai dari Pat lalu Tai, lalu mereka menonton sebuah flim yang bertajuk about time melalui layar proyektor. Setelah mereka meminum minuman tersebut, kemudian ngantuk berat dan akhirnya mereka kembali ke masa lalu.
Gun merupakan seorang pemain biola yang romantis dan berharap bisa bertemu dengan pujaan hatinya. Dan akhirnya dia bisa bertemu langsung dengan rekan kerjanya seorang penulis, dan mereka sebenarya tinggal di satu apartemen yang sama dikamar yang bersebelahan. Tapi pil pahit harus ditelan oleg Gun, selain Aye sudah mempunyai pacar dia juga ingin menghabiskan hidupnya di Taiwan.
Chansangavej Chayanit Sebagai Pat.
Pat merupakan seorang karyawan di bidang creative yang jatuh hati pada Tisha, tapi sayangnya justru mereka selalu mempunyai pandangan yang berbeda. Hingga suatu hari, akhirnya Tisha memutuskan resign. Di hari perayaan perpisahan tersebut, setelah selsai makan malam. Pat mengutarakan isi hatinya kepada Tisha yang sedang menyeberang jalan.
Namun sayangnya, ketika Tisha mendengar ucapan Pat bahwa Pat mencintainya, Tisha pun kemudian di tabrak mobil yang membuatnya harus di rawat di rumah sakit. Setelah Tisha tersadar, ternyata dia mengalami amnesia sehingga menggap Pat adalah pacarnya, lantas bagaimana kah kisah antara Tisha dengan Pat?