Ada Berapa Jenis Tiroid? Penyebab dan Pencegahan
- U-Repot
Olret – Kelenjar tiroid, yang biasa disebut kelenjar kupu-kupu, sering diabaikan. Ya, orang jarang mementingkan kesehatan kelenjar tiroid, tetapi banyak pekerjaan di balik layar untuk memastikan kesehatan secara keseluruhan. Penyakit tiroid umum terjadi di seluruh dunia, yang menyebabkan kekhawatiran.
Meskipun penyakit tiroid cukup umum dan mudah terlihat, banyak orang tidak tahu apa itu. Secara sederhana, penyakit tiroid adalah gangguan medis yang memengaruhi fungsi kelenjar tiroid.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah efektif untuk mengurangi risiko sekresi hormon yang tidak normal dan memahami jenisnya dengan lebih baik untuk mengatasi penyakit ini pada tahap awal. Jadi mari kita jelajahi berbagai jenis gangguan tiroid!
Signifikansi Kelenjar Tiroid
Salah satu kelenjar penting dalam tubuh adalah kelenjar tiroid. Kelenjer ini terletak di bagian depan leher dan mengontrol hampir semua fungsi tubuh dan sekresi hormon.
Misalnya, kelenjar tiroid mengeluarkan dua hormon penting, T3 dan T4, yang membantu tubuh mengubah makanan yang dimakan menjadi energi yang dibutuhkan tubuh. Kelenjar tiroid juga memainkan peran penting dalam pola tidur, manajemen berat badan, dan perubahan suasana hati.
Penyakit Tiroid dan Jenisnya
Fungsi abnormal atau sekresi hormon tiroid dapat mengindikasikan gangguan tiroid. Menurut penelitian dari India dengan judul Thyroid disorders in India: An epidemiological perspective, sekitar 42 juta orang menderita berbagai penyakit tiroid. Satu individu dapat secara bersamaan didiagnosis dengan satu atau beberapa penyakit ini, masing-masing dengan gejala yang berbeda.
1. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah penyakit tiroid yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Akibatnya, kelenjar menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan, menyebabkan gejala seperti peningkatan nafsu makan, tremor, kepekaan terhadap panas, pembesaran tiroid, kecemasan, diare, lekas marah, dan detak jantung yang cepat.
2. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme mengacu pada tiroid yang kurang aktif. Akibatnya, kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon T4 yang cukup untuk fungsi normal, mengakibatkan gejala seperti penambahan berat badan, sembelit, kelelahan, kurang energi, kedinginan, detak jantung lambat, dan kulit kering.
3. Gondok
Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Ini bisa disebabkan oleh kekurangan yodium, dan pada kesempatan yang jarang, dapat menyebabkan kompresi saluran napas, kesulitan menelan, atau kompresi pembuluh darah karena kelainan struktural.
4. Nodul atau Tumor Tiroid
Nodul tiroid bisa jinak atau kanker dan menunjukkan beberapa gejala yang mirip dengan hipertiroidisme dan hipotiroidisme.
Ini terjadi ketika ada kekurangan yodium yang berkepanjangan atau karena adanya elemen seperti nodul kecil di kelenjar lama. Dalam kasus yang jarang terjadi, nodul berkembang lebih besar, menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan.
5. Penyakit Hashimoto
Tiroiditis Hashimoto, atau penyakit Hashimoto, adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid.
Ini dapat menyebabkan ketidakmampuan kelenjar untuk menghasilkan hormon yang dibutuhkan untuk mengatur metabolisme, yang mengakibatkan hipotiroidisme. Meskipun dapat menyerang orang dari segala usia, penyakit Hashimoto paling sering terjadi pada wanita paruh baya.
6. Kanker tiroid
Kanker tiroid adalah jenis langka yang terjadi ketika masalah tiroid awal tidak diobati. Ada berbagai jenis kanker tiroid, termasuk kanker tiroid anaplastik, kanker tiroid folikular, kanker tiroid meduler, dan limfoma tiroid.
Cara Terbaik Mencegah Tiroid
Mencegah lebih baik daripada mengobati, seperti kata pepatah. Namun, ada beberapa tips alami untuk meningkatkan fungsi dan kesehatan tiroid. Beberapa dari mereka adalah:
1. Olahraga
Menurut berbagai penelitian, berolahraga secara teratur memiliki banyak manfaat, termasuk sekresi hormon tiroid. Secara khusus, berolahraga setidaknya tiga kali seminggu selama 30-40 menit telah terbukti membantu mengatur produksi tiroid dan menangkal berbagai efek samping yang disebabkan oleh hipotiroidisme.
2. Diet seimbang
Bertujuan untuk mengikuti diet bergizi dan seimbang yang diisi dengan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan untuk meningkatkan fungsi kelenjar tiroid.
3. Tingkatkan Asupan Mineral Pendukung Tiroid
Kekurangan yodium adalah penyebab utama hipotiroidisme. Selenium dan seng juga dapat mendukung kesehatan tiroid. Meningkatkan asupan mineral ini melalui susu, telur, makanan laut, beras merah, kacang-kacangan, almond, dan biji labu sangat penting untuk menjaga kesehatan kelenjar.
4. Vitamin D
Untuk memastikan tiroid dalam kondisi optimal, fokuskan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin D seperti salmon, tuna, kuning telur, dan produk susu.
5. Batasi Paparan Toksin
Kurangi paparan racun dengan berhenti merokok, memurnikan air minum, dan memilih sumber makanan organik. Racun seperti merkuri, pestisida, klorin, dan fluor dapat merusak kelenjar Anda, menekan produksi hormon, dan mencegah fungsi yang semestinya.