6 Fakta Unik Ulat Sagu, Lauk Makan Siang yang Viral Karena Diejek Guru

Ulat Sagu
Sumber :
  • google image

Ulat sagu kaya akan protein tinggi. Khasiatnya dapat memperbaiki sel dan jaringan tubuh hingga mencegah berbagai penyakit. Konsumsi ulat sagu dapat mengobati penyakit malaria, menurunkan risiko asma, rematik, depresi, dan meningkatkan libido pria. Ulat sagu juga cocok dimakan oleh penderita diabetes.

Cacing sagu juga diklaim dapat mengobati penyakit serius seperti Alzheimer. Kandungan protein ulat sagu yang tinggi juga dapat meningkatkan fungsi otak dan mencegah demensia. Manfaat ini sangat penting bagi anak yang masih dalam masa perkembangan otaknya.

Asam amino yang terdapat pada ulat sagu antara lain isoleusin, leusin, histidin, dan fenilalanin. Mereka dapat membantu tubuh memproduksi hormon serotonin di otak, yang akan membantu meningkatkan mood. Hal ini juga mempunyai efek meningkatkan kualitas tidur. Cacing sagu juga baik untuk menjaga kestabilan berat badan karena kandungan proteinnya yang tinggi dapat merangsang tubuh untuk membakar lemak lebih cepat.

Dalam budaya Sentani, ulat sagu menjadi makanan wajib bagi ibu hamil. Jika ada anggota keluarga yang menemukan ulat sagu di hutan, mereka harus menyerahkannya kepada kerabatnya yang sedang hamil.

Ulat sagu memiliki banyak nutrisi yang membantu pertumbuhan janin. Selain itu, asam folat yang baik juga membantu menghindari cacat lahir. Ulat sagu juga memiliki kadar kalsium yang baik untuk memperkuat tulang janin dan memenuhi kebutuhan kalsium ibu hamil.

5. Kuliner Ekstrim

Bikin Haru! Wanita Ini Pinjamkan Toga ke Kakaknya yang Lulusan SMP saat Wisuda

Makan ulat bulu bagi sebagian orang terdengar sangat ekstrem dan bisa jadi menggelikan. Sehingga ulat sagu masuk dalam daftar makanan ekstrim yang ada di Indonesia. Namun sebagian wisatawan yang mencicipinya mengatakan rasanya kenyal, manis, dan asin.

Sebenarnya bagi orang Papua, ulat sagu dimakan langsung, tanpa dimasak. Ini memberikan rasa dan tekstur asli.

6. Dapat Memicu Alergi

Meski memiliki rasa dan manfaat, ternyata sebagian orang belum bisa menikmati ulat sagu ini. Pasalnya, bisa memicu alergi seperti sesak napas, bentol merah, bahkan gatal-gatal. Jika Anda mengalami gejala tersebut setelah mengonsumsi ulat sagu, segera temui petugas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.

Meski bentuknya lucu, ulat sagu menjadi salah satu superfood yang bisa ditemukan di Papua. Itu salah satu makanan yang wajib disantap para atlet Papua. Bagaimana, tertarik mencicipi ulat sagu saat berkunjung ke Papua?

Hanoi- Tempat Terbaik untuk Pecinta Makanan di Vietnam