Part 4 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatera Selatan

alasan mendaki gunung merbabu
Sumber :
  • https://ngayap.com/

"Mana makhluk itu?! Tunjuk, Le!!"

Allah Membenci Orang yang Menguap dan Setan pun Tertawa, Benarkah?

Dengan ketakutan Ale menunjuk sebuah titik dibelakang pohon besar. Bang Idan menyenteri tempat itu, tapi tidak ada yang terlihat.

"Bener omonganmu itu, Le?!" Tanya Bang Idan lagi.

6 Alasan Solo Traveling Membuat Pikiranmu Lebih Luas dan Hati Tenang

Ale mengangguk pelan. Nafas Bang Idan naik turun. Nampaknya dia semakin muak dengan keadaan ini. Lalu dia meminta kami berdiri dan mulai bergerak lagi. Bang Idan mengambil tangan Bang Amran dan mulai memapahnya lagi. Bang Amran terus ngoceh sendiri dalam bahasa yang kami tak mengerti. Satu-satunya yang kumengerti adalah jika dia mulai mengulangi lagi kalimat: Tinggalkan. Tinggalkan saja dia disini.

Tapi kali ini ucapan itu ditimpali Bang Idan dengan emosi.

Kisah Nyata : Menantang Penghuni Dunia Lain Sumbing, Ngeri.

"NGGA ADA YANG DITINGGALKAN DISINI!!"

Kami semua menciut mendengar Bang Idan mulai emosi. Aku yang tadinya mau menanyakan sesuatu pada Ale terpaksa mengurungkan niatku. Semakin turun ke bawah, kabut semakin pekat.

Kami kembali merapatkan posisi, khawatir akan terpisah di tengah kabut. Kuntilanak-kuntilanak masih berjejeran di pohon-pohon. Aku berdoa semoga mereka tetap seperti itu pada kami, jangan pernah mendekat.

Kami terus turun dalam diam. Tubuhku rasanya sudah remuk akibat kelelahan, juga lapar dan haus. Setelah berjalan selama beberapa lama, kami tiba di sebuah tempat yang lumayan rata di bawah sebuah pohon. Disitu Bang Idan meminta kami kembali beristirahat.

Aku celingak-celinguk melihat tempat kami beristirahat, lalu mendekati Bang Idan.

Halaman Selanjutnya
img_title