Part 1 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Alasan mendaki gunung sindoro
Sumber :
  • www.ngayap.com

Jam 5 sore kita sampai di pos Batu lingga. Ada sedikit tanah lapang buat kita istirahat. Disini kita masak mie dan nyeduh kopi. "Gimana di, udah sore banget. Ngecamp lagi apa gimana? " Kata Ayu. Mukanya jelas cape dan khawatir.

Jadikan Doa Cara Terbaik Menjaganya, Bila Belum Siap Menghalalkannya

"Lanjut aja Yu, sekalian cape." Kataku.

Setelah dirumah barulah aku tahu, kesalahan fatal dibuat disini dan di Sanggabuana. Ayu cerita, waktu di Sanggabuana, dia sebel banget harus bentar-bentar berhenti karena kasih jalan pendaki yang mau naik. Dia sempet ngomel, "andai ngga ada yang naik lagi, enak nih turun, ngga keganggu"

Mintalah Yang Terbaik Bukan Hanya Yang Terlihat Baik Di Matamu

Entah kebetulan atau tidak, memang betul kami tak pernah lagi berpapasan dengan pendaki lain.
Kesalahan kedua, dan yang paling fatal. Di Batu lingga Ayu membuang bekas pembalut nya ke kerimbunan semak.

Benar Adanya Niat Tulus dan Hati yang Bersih Ketika Mendaki, Akibat Kedongkolan Ayu Memabwa Malapetaka Bagi Dirinya dan Kelompoknya. Mulai dari sini sampai bawah adalah terror.

Beres-beres peralatan. Packing ulang. Kita langsung jalan. Hari sudah gelap karena menjelang magrib. Ayu didepan, aku dibelakang. Bulu kuduk mulai berdiri. Rasanya diantara semak, dibalik pohon, disetiap tempat yang gelap ada yang mengawasi. Kepalaku mulai nyeri. Berdasarkan pengalamanku, kepala yang nyeri biasanya ada aktifitas mistis.

Sayangi dan Cintai Kedua Orang Tuamu, Sebelum Ajal Memisahkannya

Di belokan hutan, aku kaget melihat Ayu berhenti dan badannya menghadapku. Suaranya gemetar, dia bilang,

"Di, lu jalan duluan ya. Gw pegangan keril lu ya. "

Halaman Selanjutnya
img_title