Part 1 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Alasan mendaki gunung sindoro
Sumber :
  • www.ngayap.com

Aku berjalan dengan mata menatap ke tanah. Karena di sekitarku penampakan ada di mana-mana. Bahkan sambil mata terpaku ke tanah, aku bisa melihat disebelahku ada kaki kaki yang kulewati. Ada yang kecil, besar. Ada yang hitam. Ada yang memakai kain putih.

Viral! Diperlakukan Tak Baik Oleh Suami, Akhirnya Wanita Ini Bongkar Tabiat Buruk Suaminya

Jantungku serasa mau copot ketika Ayu yang berjalan tiga meter didepanku tiba-tiba berlari dan langsung naik ke pohon sambil tertawa cekikikan. Aku langsung putar arah, lari keatas lagi. Tidak jauh aku lihat Ayu bersandar dipohon sambil menangis. Instingku mengatakan ini Ayu yang asli. Tapi begitu kusentuh dia berteriak-teriak histeris.

"PERGI!! PERGI!! "

Astaga! Anak Kiai di Ponpes Jember Sering Open BO, Sering Dipanggil Gus?

Dia langsung jatuh lemas saat dia sadar aku yang menyentuhnya.

"Di, ini elu kan? "

Efek kesehatan Dari Kopi Jeruk yang Belum Pernah Diberitahukan Kepada Kamu

Kami dengan badan gemetar dan doa-doa mulai berjalan lagi. Semua penampakan muncul. Ada yang bertengger dipohon, kepala yang menyembul di semak-semak. Bau-bau busuk dan wangi melati yang berganti-ganti. Aku dan Ayu berusaha tetap berjalan ditengah jalur. Kami sangat takut jika terlalu kiri atau kanan ada tangan yang akan menarik kami ke semak.

Belum lagi suara-suara. Ada suara yang terdengar marah tapi dalam bahasa Sunda, ada yang tertawa cekikikan, ada yang mengucapkan assalamu'alaikum berulang-ulang. Aku sempat berlindung dibalik pohon ketika melihat kuda lewat tanpa ada penunggangnya.

Kami akhirnya lepas dari hutan dengan susah payah. Tidak pernah terpikir untuk melihat jam berapa. Tapi gangguan masih belum mau melepas kami. Satu dua tangan atau kepala masih muncul dan hilang disudut mata kami.

Halaman Selanjutnya
img_title