Pendakian Gunung Merbabu Via Selo, Si Cantik yang Tak Pernah Ingkar Janji
- Viva/Idris Hasibuan
Oh iya, saya lupa sebenarnya dari Jakarta kami memang hanya berdua untuk mendaki ke Gunung Merbabu. Lalu bertemu dengan teman dari Temanggung bersama temannya. Dan ternyata di Basecamp kami juga bertemu dan menjadi partner mendaki dari Jogjakarta dan mereka adalah salah satu Mahasiswa dari kampus di Jogja berjumlah 6 orang.
Jadi kami pun semakin mengakrabkan diri bersama mereka, sambil bercanda dan obrolan tiada tara. Karena memang mereka sangat pandai dalam hal lelucon. Kaki pun melangkah demi selangkah, hingga akhirnya tak terasa sore pun semakin menjelang menuju Maghrib. Kami tetap melangkah dan berharap bisa menuju pos 3 sebelum adzan maghrib berkumandang.
Ditemani Badai Merbabu yang Terkenal Dengan Ganasnya, Kamu Pun Berjuang Mendirikan Tenda Dengan Tangan yang Menggigil.
Langkah kaki semakin lambat berjalan, jalur pendakian pun semakin terjal dan petang pun mulai berganti dengan malam. Belum lagi, angin yang bertiup dengan kencang serta hanya ditemani cahaya senter membuat perjalanan ini semakin sulit. Satu per satu jarak antara kami pun semakin berjauhan, ada yang melaju dengan kencang ke depan untuk segera mendirikan tenda terlebih dahulu.