Belajar Dari Kasus Ammar Zoni, Jadi Suami dan Ayah Yang Baik Itu Bukan Takdir, Tapi Pilihan

Ammar Zoni Dan Keluarga
Sumber :
  • Instagram

OlretAmmar Zoni kembali ditangkap oleh pihak kepolisian pada 12 Desember 2023 kemarin. Ironisnya karena terjerat kasus narkoba lagi. Padahal baru dua bulan lalu dilepaskan karena kasus yang sama, setelah menjalani masa rehabilitasi selama tujuh bulan. 

Cukupkan Usaha Dan Doamu, Masalah Hasil Biarkan Allah Yang Menentukan

Banyak yang menyayangkan perbuatan si artis, tetapi ada juga yang mengaku kasihan, ada yang berasumsi bahwa kemungkinan di laki-laki depresi jadi mengulangi kesalahannya agar sekalian masuk ke penjara lagi bahkan tidak sedikit yang menyalahkan si istri karena menggugat cerai.

Namun, tolong garis bawahi, kata-kata "Dia depresi, baru keluar penjara malah digugat cerai".

Move On lah Dengan Bahagia, Sebab Takdir Allah Itu Pasti Indah

Kata-kata ini hanyalah pembenaran yang keliru dan cerminan pria yang tidak dewasa, sebab secara jelas menuduh orang lain sebagai penyebab atas kesalahan yang dilakukan secara sadar. 

Ditambah lagi pelaku ada seorang pria yang secara usia sudah matang, sudah menikah dan sudah memiliki anak. Kesalahannya pun tidak bisa dikatakan khilaf karena sudah pernah terjadi sebelumnya, bahkan kini terulang sampai tiga kali. 

Pria Menikah Harusnya Mengingat Kesalahannya Tidak Hanya Berakibat Buruk Pada Diri Sendiri Tapi Istri dan Anak

Meski Kamu Terlahir Tanpa Privilege, Kamu Tetap Punya Tuhan Yang Maha Segalanya

Salah satu persiapan penting menuju pernikahan yang bahagia adalah siap mental dan niat untuk menjadi lebih dewasa. Apalagi untuk seorang pria yang nantinya menjadi seorang pemimpin dalam rumah tangga. 

Sedangkan sikap Ammar Zoni jelas menunjukkan ketidak dewasaannya. Pertama mengaku stress karena digugat cerai istri, padahal gugatan itu terjadi karena dirinya mengulangi kesalahan yang fatal. Hal ini menunjukkan sikap egois. 

Parahnya daripada memperbaiki diri untuk meyakinkan istri supaya bisa rujuk. Justru malah kembali melakukan kesalahan fatal yang sama. 

Ketika seseorang masih hidup sendiri wajar-wajar saja bertingkah sesukanya, bolak-balik melakukan kesalahan dan masuk penjara, palingan cuma bikin malu keluarga dan orang tua marah.

Akan tetapi ketika sudah menikah apalagi punya anak seharusnya pemikirannya berubah. Kehadiran anak bisa menjadi kontrol dalam setiap tindakan sehari-hari. 

Belajar Dewasa Memang Sulit, Apalagi Sudah Candu. Tapi Bukan Berarti Tidak Bisa 

Banyak artis yang dulunya terjerat kasus Narkoba sebelum menikah, misalnya seperti Raffi Ahmad, setelah menikah berhasil mengontrol diri. 

Sebab dia tahu perbuatan dan tabiat buruk dirinya akan menganggu tumbuh kembang anak dan menjadikan trauma mentalnya. 

Karena itu, belajar menjadi dewasa dimulai dengan selalu memikirkan sebab dan akibat. Dia tahu jelas akibat dari perbuatan buruknya, dan seharusnya menghindari bukan malah terjerumus berulang kali. 

Garis Bawahi "Menjadi Ayah dan Suami Baik Atau Buruk, Itu Bukan Takdir Tapi Pilihan

Memang tekanan, tuntutan dan lingkungan yang buruk bisa membuat stress. Tapi Tuhan juga adil dengan memberikan banyak kebahagiaan sederhana yang bisa mengimbangi hingga menyembuhkan perasaan stress tersebut. Misalnya istri yang sholehah dan qanaah beserta anak-anak yang lucu, sehat juga bahagia. 

Dalam kasus Ammar Zoni, meskipun kita tidak tahu kehidupan pribadi sang artis secara langsung. Secara garis besar kita bisa melihat potret keluarga bahagia. Ammar Zoni juga mengaku di podcast jika istrinya, Irish Bella adalah sosok istri sholehah yang baik. Jadi seharusnya tidak ada alasan untuk tidak mengatakan keluarga ini tidak bahagia. 

Nah, sayangnya daripada menjadi suami dan ayah yang baik. Dia justru memilih terjerumus dan menghancurkan kebahagiaan keluarganya dengan aib mengkonsumsi narkoba. 

Dan perlu digaris bawahi, itu bukan khilaf, karena dilakukan secara sadar dan sudah terjadi sebelumnya. 

Sehingga dia memilih secara sadar untuk menjadi sosok ayah dan suami yang buruk. 

Hal inilah yang perlu diingat setiap pria. Menjadi dewasa, suami dan ayah yang baik adalah pilihan bukan takdir. 

Termasuk untuk pria dengan kasus KDRT sampai pembunuhan pada anak-anaknya. Stress pada kehidupan bukan alasan kamu menyengsarakan perempuan yang menjadi pilihanmu dan ibu dari anakmu, begitupun dengan kesehatan mental anak-anakmu. 

Jika belum mau belajar jadi dewasa, jika belum niat menjadi suami dan ayah yang baik. Lebih baik jangan menikah dulu.

Puaskan dulu kenakalanmu kemudian tanggung resikonya sendiri, tanpa menyengsarakan anak dan istri.