Aku Tak Menahanmu Lagi, Pergilah Bila Memang Itu Membuatmu Bahagia
- freepik.com
Mari sini, biarkan kuceritakan perihal keikhlasan yang menyakitkan. Perihal kepedihan atas kekecewaan. Ketika seseorang tak lagi punya tenaga untuk sekedar berkata, "Aku baik-baik saja." "Aku tidak apa-apa." Saat seonggok lara yang bersemayam dalam atma terbangun saat kecewa dan terlelap saat benar-benar bahagia.
Saat ini, kita hanya berbicara tentang bersedia. Bersedia meluaskan hati yang untuk menerima saat disakiti. Bersedia ikhlas memaafkan saat seseorang memang tak pantas dimaafkan.
Sudahkah pernah dirimu memaafkan orang yang menyakitimu? Benar-benar tidak ada benci lagi, benar-benar tiada rasa sakit hati lagi, sudahkah?
Memaafkan tidaklah pernah mudah jika kita tak pernah bersedia. Bersedia ikhlas atas perbuatan yang tidak menyenangkan kepada kita. Ia akan sangat susah bila tak bersedia melapangkan hati, membiar benci mengerogoti diri.
Tapi, jika kita bersedia, semua biasa saja. Itulah hakikat memaafkan. Saat orang yang menyakitimu kau beri kata maaf. Kau bersedia meluaskan hati, agar esok lusa tidak pernah ada sedikit pun kebencian melekat dihati. Seberapa besar pun kau dilukai. Kau berbesar hati memaafkan luka yang seseorang beri.