5 Isu Tentang Film Jepang Monster, Arti Kemanusiaan Hingga Menjadi Orang Tua
Olret – Sebelum memulai filmnya, judul ambigu tersebut menggugah rasa penasaran kami. Apa sebenarnya monster itu? Kita bisa mencoret beberapa tersangka dari daftar.
Tidak ada Godzilla yang menginjak-injak kota atau Drakula yang berburu mangsa di malam hari. Namun, monster paling menakutkan adalah monster yang tidak langsung kita kenali.
Mereka bersembunyi dari pandangan, menutupi diri mereka di balik orang-orang yang dipercaya. Terornya bisa datang dari orang tua, guru, atau diri Anda sendiri. Bayangkan melihat ke pantulan cermin dan melihat sesuatu yang mengerikan. Itulah cobaan yang harus dihadapi oleh protagonis kita.
Judul film tersebut mempunyai banyak arti. Ada lebih dari satu monster dalam cerita ini. Namun, mari kita mulai dengan binatang yang paling kuat. Iblis dalam diri Minato adalah musuh terburuknya.
Dia melihat ketertarikannya pada sesama jenis sebagai suatu kelainan, suatu sifat rahasia yang tidak dimiliki anak laki-laki lain. Perasaan ini membuat Minato takut karena menjadi gay membuatnya berbeda dari hampir semua orang.
Teman sekelasnya, Yori, menjadi sasaran bullying karena perilakunya yang tidak biasa. Anak laki-laki lembut yang bermain dengan gadis lain mendapat stigma dari teman-temannya. Minato mengamati perlakuan kejam karena tidak mematuhi norma.
Yang memilukan, Minato tumbuh dengan berpikir bahwa dialah monsternya. Menjadi gay dalam masyarakat heteronormatif berarti dia menginternalisasikan pandangan-pandangan yang membenci diri sendiri, memandang identitasnya sebagai tidak manusiawi.
Minato menggunakan analogi ofensif untuk menggambarkan kesusahannya: "Otakku tertukar dengan otak babi!" Dia ingin mengartikulasikan bagaimana pemikirannya berbeda dari cowok straight lainnya.