5 Isu Tentang Film Jepang Monster, Arti Kemanusiaan Hingga Menjadi Orang Tua
Pikiran mereka berfungsi normal karena tertarik pada lawan jenis. Sebaliknya, otaknya pasti cacat karena dia tidak bisa berpikir seperti mereka. Pandangan ini salah, tapi itulah cara Minato memandang dirinya sendiri.
1. Masa kecil
Kebanyakan cerita suram tentang masa dewasa menampilkan tokoh protagonis remaja. Narasi ini berfokus pada cinta pertama dalam romansa sekolah menengah. Namun, kenyataannya adalah penemuan jati diri terjadi lebih awal di masa muda Anda.
Anda mulai menyadari ketertarikan Anda pada tahap akhir masa kanak-kanak. Minato, siswa kelas lima, berada pada usia di mana rasa ingin tahunya terbentuk. Protagonis kita sudah cukup umur untuk mempertanyakan apakah dia menyukai laki-laki, perempuan, atau keduanya.
Monster merupakan salah satu film langka yang mengupas tentang seksualitas pada tahap paling awal.
Minato menyadari dia menyukai sesama jenis, namun dia kesulitan menerima ketertarikannya. Pada akhirnya, dia masih anak-anak. Pemikirannya tidak bernuansa remaja atau dewasa.
Dia kurang memiliki pengetahuan dan rasa percaya diri untuk menerima seksualitasnya yang muncul. Beberapa laki-laki berusia dua puluhan atau lebih masih merasa ragu tentang identitas mereka.