Memang Nggak Enak Ditanya Kapan Nikah, Saat Saudara Sudah Nikah Semua
Olret – Memang sering ditanya kapan nikah bisa jadi polemik dan mengganggu emosional seseorang. Pasalnya, pertanyaan ini sering kali jadi hantu bergentayangan di lingkup keluarga, apalagi kalau lagi ada acara atau momen tahunan, seperti halnya hari raya lebaran.
Pertanyaan semacam ini memang dasarnya punya niat yang baik, selain bentuk dorongan bisa menjalankan perintah Rasulullah SAW, terlebih juga sebagai bagian dari kebutuhan seksual. Namun, kalau bicara yang lebih kompleks soal nikah ini, tentu salah besar jika hanya dimaknai sekedar memenuhi kebutuhan seksual semata.
Menikah adalah soal bagaimana bisa menjalani kehidupan secara bersama seumur hidup, menikah ya harus bisa saling mengerti dan menerima satu sama lain. Kalau hal semacam itu nggak bisa diterima, menurut hemat saya janganlah coba-coba untuk menikah. Dengan kata lain, menikah dibutuhkan kematangan dengan adanya kesiapan fisik, materi, dan juga mental.
Tuntutan menikah sudah makin meluas
Seiring dengan perkembangannya, tuntutan menikah ternyata nggak hanya bersumber dari diri sendiri, tetapi banyak datang dari orang lain, entah dari keluarga sendiri, kerabat, ataupun kenalan yang jauh. Pertanyaan kapan menikah tentu sering kali menghantui generasi muda, terutama yang berada di rentan umur 20-30 tahunan.
Sebenarnya ditanya kapan menikah itu nggaklah apa-apa banget. Tetapi jika pertanyaan-pertanyaan seperti ini terus dilontarkan tiap kali jumpa tentu juga bisa bikin nggak enak lho. Tekanan batin bisa saja sangat terasa. Belum lagi kalau sering dibanding-bandingkan dengan yang lain, maka tak menutup kemungkinan emosi bisa mencuat.
Pertanyaan kapan nikah ini seiring waktu terus meluas, mulai dari keluarga kecil yang sering berjumpa tiap hari, bahkan keluarga jauh yang sekali jumpa dalam setahun pun. Seakan tidak afdol jika pertanyaan ini nggak diungkapkan apabila bertemu.