Dear Papa Mama, Pesan Dari Anakmu yang Sering Membuatmu Kecewa

Duka Menjadi Anak Rantau
Sumber :
  • unsplash.com/@odiin

Olret – Pa, Ma, ini aku, anak yang kalian harapkan hadirnya dulu, sekaligus yang kalian harapkan masa depannya akan bahagia dan membanggakan. Maafin aku kalau selama ini, aku masih belum benar-benar bisa membanggakan kalian dan masih belum bisa menjadi apa yang kalian harapkan.

Sekeren Dan Setampan Apa Pun Kamu, Bila Tak Menghargai Wanita Tetep Saja Brengsek

Jujur Ma, Pa. Aku selalu berusaha dan tidak pernah menyerah. Meski semakin dewasa ini semakin banyak hal yang membuat hatiku lelah. Namun, aku sadar ada harapan yang selalu kalian sematkan dalam jiwa dan raga.

Karena itu, kumohon tetap bersabarlah, tetap doakanlah dan peluklah aku kembali. Saat aku pulang membawa banyak kegagalan ataupun kebanggaan. Sebab tidak ada tempat ternyaman dan terlindungi selain pelukan kalian. Tidak ada tempat terbaik untuk pulang, selain ke rumah dimana aku pernah dibesarkan.

Kalian Boleh Punya Harapan Pada Anakmu Ini, Tapi Kumohon Jangan Pernah Menekannya.

Jangan Pacaran !! Karena Lamanya Pacaran Tidak Menjaminmu Ke Pelaminan

Hati ini juga bisa lelah Ma, Pa. Bahkan dengan segala bantuan, semangat dan perjuangan yang selama ini kalian berikan.

Aku dengan segala usahaku, kegagalanku, kesendirianku, dan tangisanku, yang tak pernah ingin kusampaikan sebab rasa maluku sebagai anak yang gagal.

6 Cara Mengenali Pria Cancer Jatuh Cinta Pada Kamu

Aku tahu, wajar bagi setiap orang tua untuk mempunyai harapan yang besar bagi putra putrinya. Sebab itulah yang membuat kalian berjuang untuk membesarkanku dan memberikan banyak hal agar langkahku menuju sukses lebih mantap.

Tapi, ketika jiwa raga ini mulai ragu bisa memenuhi segala harapan itu. Ketika satu dua cobaan menghampiri dan membuat anakmu terlena juga terjebak. Pemikiran dewasa yang mulai mempertanyakan arah tujuan hidup yang diinginkan. Maka harapan kalian bisa berubah menjadi begitu berat di pundak.

Cinta yang diberikan terasa tak lagi tulus. Cinta itu justru serasa hutang yang harus dibayar dengan kesuksesan sebagaimana keinginan kalian. Seakan tak ada jalan lain untuk bahagia, tak ada jalan lain untuk bebas selain dengan memenuhi segala harapan itu.

Jadi, tak bisakah, ketika harapan itu kalian sematkan jangan menekannya untuk harus terwujud?

Ma, Pa. Gagal Atau Suksesnya Aku. Bolehkah Aku Tetap Minta Dipeluk Sama Seperti Saat Aku Kecil. Tetap Disayangi Meski Aku Belum Mampu Jadi Orang Yang Kalian Banggakan

Aku sudah berusaha selama ini dan udah mengupayakan segala hal agar bisa menjadi apa yang aku cita-citakan dan kalian harapkan. Aku belajar lebih keras, bekerja lebih rajin, berusaha mengerti kelemahan dan kekuranganku untuk mengubahnya menjadi kelebihan baru.

Tapi, jalan takdir setiap orang berbeda. Setiap manusia yang diciptakan itu unik dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Proses hidup ini membuatku menjadi orang yang berbeda dari harapan dan pemikiran sebelumnya. Kebahagiaan yang aku cari jadi lebih sederhana dan tidak lagi berambisi seperti dulunya.

Lalu, apakah itu di sebut kegagalan di hadapan kalian? Kadar kesuksesan apakah harus yang berlimpahan materi dan harta benda?

Karena itu, jadi apapun aku. Sukses ataupun gagalkah diriku. Kumohon tetap pandang aku sebagai anak yang pernah kalian timang dan sayang semasa kecil. Jangan bandingkan atau memaksaku untuk menjadi seperti anak lainnya. Sebab itu bukan lagi kebahagiaan yang aku harapkan.

Percayalah, Walau Aku Hanyalah Seorang Anak Yang Masih Gagal dan Membuat Kalian Kecewa. Selalu Terpatri Dalam Hati Untuk Membuat Kalian Bangga Walau Dengan Banyak Cara Lainnya

Aku sadar bahwa aku telah membuat kalian kecewa. Aku termasuk dari deretan orang yang gagal dalam meraih mimpi sebagaimana yang kalian harapkan dulunya.

Namun, jalan menuju sukses itu juga ada banyak cara. Dan aku masih belum menyerah untuk merengkuh salah satunya.

Maka, jangan pernah pupus untuk selalu mendoakan langkah anakmu ini. Jangan pernah menyerah untuk percaya, akan ada saatnya aku membuat kalian bangga dengan keberhasilan yang punya.

Bahkan, jika memang sampa akhir tidak ada kebanggaan secara duniawi yang mampu kuberikan. Kumohon tetap ijinkan aku berbakti dengan merawat dan mendoakan kalian di masa tua.