Bagaimana Asal Mula THR Yang Diberikan Perusahaan Kepada Pegawai? Begini Fakta Sebenarnya

Tips Mengelola Uang THR
Sumber :
  • pajakku

Olret – Menjelang Lebaran, ada satu hal yang selalu dinanti-nanti selain mudik dan ketupay yaitu Tunjangan Hari Raya alias THR!

Cara Simpan Rute Mudik ke Daftar Favorit di Google Maps, Biar Nggak Ada Drama Nyasar Lagi!

Buat banyak orang, THR udah jadi ‘hadiah wajib’ setiap tahun. Tapi, pernah nggak sih kepikiran, gimana asal mulanya? Kok bisa ada budaya kasih bonus sebelum Lebaran? Yuk, kita kupas sejarahnya!

Dari Era Kolonial Hingga Jadi Tradisi

Sejarah THR di Indonesia ternyata cukup panjang, lho. Tradisi ini mulai berkembang di era kolonial Belanda, tapi bukan buat semua pekerja. Pada zaman itu, hanya pegawai pemerintahan dan perusahaan besar yang mendapatkan semacam tunjangan sebelum hari raya. Ini masih jauh dari konsep THR seperti yang kita kenal sekarang.

Tips Rumah Aman Selama Mudik Lebaran, Biar Hati Tenang!

Baru pada era 1950-an, THR mulai lebih terstruktur berkat kebijakan Soekiman Wirjosandjojo. Saat itu, tunjangan diberikan kepada pegawai negeri sipil (PNS) menjelang Lebaran supaya mereka bisa merayakan hari raya dengan lebih sejahtera.

Nah, kebijakan ini kemudian memicu protes dari para pekerja swasta yang merasa berhak mendapatkan hal yang sama. Hingga akhirnya tradisi ini jadi sebuah kewajiban yang harus dibayarkan oleh pihak pemerintah dan swasta kepada pekerjanya dan tertuang lebih luas dalam peraturan ketenagakerjaan.

Kenapa THR Wajib Diberikan?

Cara Hitung THR dengan Mudah Untuk Karyawan Tetap, Kontrak, dan Harian Lepas

THR bukan cuma soal tradisi, tapi juga punya dampak besar, baik untuk pekerja maupun ekonomi secara keseluruhan.

Dengan adanya THR, daya beli masyarakat meningkat, sektor ritel dan UMKM ikut terdongkrak, dan perputaran uang di masyarakat jadi lebih cepat. Nggak heran kalau menjelang Lebaran, pusat perbelanjaan selalu penuh!

Siapa Aja yang Berhak Dapat THR?

Berdasarkan aturan pemerintah, semua pekerja yang sudah bekerja minimal satu bulan berhak mendapat THR. Besarannya? Untuk yang sudah kerja setahun atau lebih, biasanya sebesar satu bulan gaji.

Kalau masih kurang dari setahun, dihitung secara proporsional. Bahkan, beberapa perusahaan juga memberikan THR buat pekerja kontrak dan freelancer, tergantung kebijakan masing-masing.

Budaya THR di Luar Indonesia

Tradisi memberi bonus sebelum hari raya ternyata nggak cuma ada di Indonesia. Di beberapa negara lain juga ada budaya serupa, walaupun namanya beda-beda.

Misalnya, di Filipina ada ‘13th Month Pay’ yang diberikan menjelang Natal, sementara di India, beberapa perusahaan memberikan ‘Festival Bonus’ menjelang perayaan besar seperti Diwali.

THR bukan cuma sekadar tambahan gaji, tapi punya nilai historis dan ekonomi yang besar. Dari era kolonial hingga jadi kewajiban hukum, tradisi ini berkembang menjadi bagian penting dari perayaan Lebaran di Indonesia. Jadi, kalau kamu dapat THR tahun ini, pastikan buat mengelolanya dengan bijak, ya!

Nah, sekarang udah tahu kan asal mula THR? Jadi makin semangat nunggu transferan THR nggak nih?