3 Perilaku Konsumtif Anak Rantau, Rekening Kering Kepala Pusing!
- https://www.pexels.com/@fauxels
Orlet - Apa sih tujuan utama kalian merantau ke kota bahkan negeri orang? Sudah pasti karena memiliki sesuatu yang hendak dicapai bukan? Yang menimba ilmu ingin studinya selesai dengan nilai memuaskan demi bisa menyebarluaskan ilmu yang didapat sekaligus memiliki pekerjaan yang sesuai keinginan. Sedangkan yang bekerja tentu menginginkan agar uang terkumpul demi masa depan.
Apapun itu, menjalani kehidupan di tanah rantau haruslah pandai menjaga diri sekaligus mengelola keuangan supaya kebutuhan sehari-hari terpenuhi, tabungan rencana pun terlaksana.
Namun, ada pula beberapa anak perantauan berbagi cerita setelah masa kontrak kerja selesai harus rela gigit jari dikarenakan tabungan menipis. Apa sih sebabnya?
Nah, berikut ini beberapa perilaku konsumtif yang anak rantau lakukan sehingga dapat menyebabkan uang tabungan terkuras.
1. Mengoleksi Barang Demi Gengsi
Mengalokasikan gaji demi membeli barang yang diinginkan memang tidak ada salahnya. Akan tetapi, berlebihan dalam membelanjakan uang demi menuruti gengsi tidak ada faedahnya.
Contohnya mengoleksi tas, sepatu, baju-baju branded untuk gegayaan. Pernah ada beberapa kawan cerita pada penulis jikalau mereka merasa malu ketika jalan-jalan dengan teman-temannya, berfoto-foto, tetap menggunakan tas, baju, sepatu yang pernah dipakai sebelumnya.
Alhasil, karena persoalan tersebut maka setiap kali keluar harus tampil berbeda dengan barang-barang baru pula. Namun, pada akhirnya mereka merasa menyesal karena menghamburkan uang untuk hal-hal yang seharusnya dapat dimininalkan pengeluarannya.
2. Hobi Jalan-jalan Lupa Tujuan
Merasa jenuh dengan pekerjaan yang dilakukan setiap harinya memang melelahkan dan rentan terserang stress. Maka dari itu, waktu libur merupakan hal mewah bagi anak rantau yang merasa penat.
Mengambil waktu sejenak untuk sekedar cuci mata dengan berlibur sendirian maupun bersama kawan-kawan akan sangat menyenangkan bukan? Namun, jangan sampai kalap hingga menghabiskan uang tabungan.
Berdasarkan curahan hati teman seperantauan, banyak yang bercerita merasa sia-sia ketika masa kontrak kerja hampir habis. Dulu mereka sering tak enak hati jika menolak ajakan kawan-kawannya untuk menghabiskan waktu libur dengan ngemall, jalan-jalan, shopping terlampau sering sampai tak sadar ternyata justru berimbas pada rencana tabungan mereka.
3. Hobi Makan Mewah
Maunya makan enak terus tanpa peduli berapa harga yang harus dikeluarkan. Jajan apapun yang penting hati senang perut kenyang lidah pun terpuaskan.
Apalagi adanya aplikasi yang memudahkan dalam memesan makanan dan minuman secara online, semakin memanjakan diri. Tinggal duduk manis santapan lezat siap tersedia untuk dikonsumsi.
Sebagai anak perantauan kerap kali terpaksa menahan godaan menikmati segalanya yang disukai supaya target tabungan yang diinginkan tercapai. Memang tidak ada larangan membeli apa saja yang diinginkan dengan gaji sendiri, toh jajan pun bisa jadi pemicu semangat semakin giat bekerja.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa terlalu sering bahkan berlebihan mengonsumsi makanan bukan olahan sendiri selain boros dikantong juga rentan terkena masalah kesehatan.
Namun, sesekali memanjakan lidah dengan hidangan kesukaan tidak ada salahnya kok. Hemat dan irit bukan berarti harus pelit pada diri sendiri bukan?
Nah, itulah ketiga perilaku konsumtif ala anak rantau yang pastinya bisa bikin isi dompet menangis jika tidak diimbangi dengan merinci pengeluaran dan pendapatan secara jelas.
Beda lagi jika hal tersebut kalian lakukan untuk merangkap pekerjaan lain seperti sebagai artis sosmed maupun konten kreator. Review tempat wisata, review makanan, penjual online, endorse barang bisa menambah penghasilan selain dari profesi utama kalian.