Sudah Berapa Kali Doa Itu Melangit? Sedang Temu Tak Pernah Mengunjungi
- google image
Maafkanku yang tak hadir waktu itu. Aku menyalahkan rindu, namun temu tak pernah mengabari. Aku membicarakan tawa, namun mendung selalu ada menghinggapi. Sekarang, bagaimana kabar hatimu? Apa ranggas--seperti daun jati kering lalu jatuh menyapa tanah. Apa hatimu layu? Seperti bunga kembang sepatu-yang layu sehabis dipetik.
Dan kutahu, kamu sedang tengah menunggu. Dan tentu sangat mendebarkan bagimu. Tenang! Aku akan bertemu-ketika rindumu semakin membuncah. Aku akan datang ketika nama-namamu semakin kuat melangit. Aku juga akan hadir ketika doa-doaku semakin seru di sujud salat. Dan aku akan datang ketika temu semakin mendebarkan.
Seperti dua pasang mata yang ingin saling bertatap. Seperti angin yang menyapa hari. Dan aku sungguh ingin bertemu. Aku akan datang-bukan untuk merindu lagi. Karena bertemu denganmu saja--adalah langkah paling mendebar bagiku. Dan aku menyukainya itu.
Artikel ini menggunakan foto dari instagram.com @putrimoto.