Bolehkah Aku Menaruh Rasa, Sahabatku
- Pexels/Tan Danh
Olret – Perasaan adalah hal yang tidak bisa diatur dan dipaksakan. Bagi sebagian orang, terkadang mereka tidak bisa menahan perasaan dan jatuh cinta begitu saja.
Terlebih bila banyak menghabiskan waktu bersama. Sehingga ada yang mengatakan bahwa tidak ada persahabatan murni antara cewek dan cowok.
Jadi, bolehkah aku menaruh rasa, sahabatku
Sebuah kalimat yang tak ingin kudengar tetapi berakhir seperti dengung di ruang rungu
Sebuah sikap yang tak ingin kulihat tetapi berakhir dengan akting nyata di kedua netra
Kulawan detik demi detik, mencoba menghapus semuanya
Nyatanya, iya tetap tercetak di sana, di ingatanku
Semua orang kuanggap serupa, nyatanya kekeliruan pelik sedang kugenggam
Termasuk dia dan mereka yang kuanggap sama
Nyatanya mereka menabur bunga dengan aroma menenangkan
Mengulurkan tangan menyambut pinta
Membalas sapa teramat tulus
Dan ... aku terkejut
Dia dan mereka, berputar di sekelilingku dengan rotasi yang sama
Bertukar kata dalam dinding obrolan
Padahal, saat itu aku siap untuk dicampakkan
Tapi mereka bersikap sebaliknya
Jadi, bolehkah aku menaruh rasa, sahabatku
Tertinggal
Apakah aku sedang tertinggal?
Terjebak dalam zona yang mengadakan turnamen tak kasat mata
Terus berlari nyatanya tak mengubah kedudukan
Aku tetap di sini, tidak berubah, tidak bergerak
Aku lelah
Setiap sudut kutelisik, mencari jalan keluar
Dan kapankah pintu itu terbuka?
Belum cukupkah aku menunggu?
Kala itu, Ia menjanjikanku hadiah untuk kesabaran yang melelat
Lalu, bolehkan aku meminta hadiahku sekarang?
Kumerebah,
Melihat semuanya berputar di sekitarku
Apakah aku sedang tertinggal?
Semua seakan menggenggam, begitu pun denganku
Iya, genggaman udara, dan asa tentunya
Sementara mereka menemukan peti harta karun di rumah mereka
Napasku berembus tak beraturan
Terasa sesak
Sesekali aku memang sakit
Sesekali ... jadi jangan anggap aku penyakitan
Aku sudah tertinggal
Haruskah aku tertinggal, lagi karena kondisiku?
Lega
Dan aku lega
Ternyata pesan-pesanku terbalas
Ternyata pesanku tak membeku di tempat
Ternyata dugaanku tentangnya, tentang mereka salah
Dan aku lega
Ternyata orang bermoral masih kutemukan
Ternyata orang penuh kasih masih terlihat
Ternyata orang berhati kapas masih bernapas
Dan aku lega
Hanya lega? Sepertinya tidak
Aku senang
Kuucap terima kasih pada semesta
Kuucap maaf pada mereka,
Maaf telah menduga
Maaf telah curiga
Maaf telah menatap
Dan kini, aku lega