Bolehkah Aku Menaruh Rasa, Sahabatku

Ilustrasi Persahabatan
Sumber :
  • Pexels/Tan Danh

Olret – Perasaan adalah hal yang tidak bisa diatur dan dipaksakan. Bagi sebagian orang, terkadang mereka tidak bisa menahan perasaan dan jatuh cinta begitu saja.

Sekuat Apapun Bertahan, Jika Memang Belum Jodoh! Akhirnya Akan Berpisah Juga

Terlebih bila banyak menghabiskan waktu bersama. Sehingga ada yang mengatakan bahwa tidak ada persahabatan murni antara cewek dan cowok.

Jadi, bolehkah aku menaruh rasa, sahabatku

Sebuah kalimat yang tak ingin kudengar tetapi berakhir seperti dengung di ruang rungu

Pemain Muda Vietnam Berangkat ke Korea Untuk Berkompetisi

Sebuah sikap yang tak ingin kulihat tetapi berakhir dengan akting nyata di kedua netra

Kulawan detik demi detik, mencoba menghapus semuanya

Libas Vietnam, Tim Futsal Putri Thailand Menang Telak 5-1

Nyatanya, iya tetap tercetak di sana, di ingatanku

Semua orang kuanggap serupa, nyatanya kekeliruan pelik sedang kugenggam

 

Termasuk dia dan mereka yang kuanggap sama

Nyatanya mereka menabur bunga dengan aroma menenangkan

Mengulurkan tangan menyambut pinta

Membalas sapa teramat tulus

Dan ... aku terkejut

Dia dan mereka, berputar di sekelilingku dengan rotasi yang sama

Bertukar kata dalam dinding obrolan

Padahal, saat itu aku siap untuk dicampakkan

Tapi mereka bersikap sebaliknya

Jadi, bolehkah aku menaruh rasa, sahabatku

 

Tertinggal

Apakah aku sedang tertinggal?

Terjebak dalam zona yang mengadakan turnamen tak kasat mata

Terus berlari nyatanya tak mengubah kedudukan

Aku tetap di sini, tidak berubah, tidak bergerak

 

Aku lelah

Setiap sudut kutelisik, mencari jalan keluar

Dan kapankah pintu itu terbuka?

Belum cukupkah aku menunggu?

Kala itu, Ia menjanjikanku hadiah untuk kesabaran yang melelat

Lalu, bolehkan aku meminta hadiahku sekarang?

 

Kumerebah,

Melihat semuanya berputar di sekitarku

Apakah aku sedang tertinggal?

Semua seakan menggenggam, begitu pun denganku

Iya, genggaman udara, dan asa tentunya

Sementara mereka menemukan peti harta karun di rumah mereka

 

Napasku berembus tak beraturan

Terasa sesak

Sesekali aku memang sakit

Sesekali ... jadi jangan anggap aku penyakitan

Aku sudah tertinggal

Haruskah aku tertinggal, lagi karena kondisiku?

 

Lega

Dan aku lega

Ternyata pesan-pesanku terbalas

Ternyata pesanku tak membeku di tempat

Ternyata dugaanku tentangnya, tentang mereka salah

 

Dan aku lega

Ternyata orang bermoral masih kutemukan

Ternyata orang penuh kasih masih terlihat

Ternyata orang berhati kapas masih bernapas

 

Dan aku lega

Hanya lega? Sepertinya tidak

Aku senang

Kuucap terima kasih pada semesta

Kuucap maaf pada mereka,

Maaf telah menduga

Maaf telah curiga

Maaf telah menatap

 

Dan kini, aku lega