Izinkan Aku Mencintaimu Dengan Doa, Selebihnya Biarkan Tuhan yang Menentukan
Olret –Sejak bertemu denganmu, baris doaku rasanya semakin panjang. Ada nama-nama yang ku tambahkan pada setiap doa yang ku panjatkan. Adalah namamu dan keluargamu yang entah bagaimana tak pernah lupa ku sebut di setiap doa yang kupanjatkan di setiap waktu.
Ada perasaan lain yang seringnya kurasakan tatkala aku mengingatmu, mengingat bagaimana senyummu, pun mengingat bagaimana raut wajah keluargamu. Entah bagaimana melukiskannya, tetapi mengingatmu dan keluargamu ada rasa bahagia dan haru, menyadari kamu terlahir di keluarga yang rasanya memang tempat yang tepat untukmu sebut dengan pulang.
Lagi pula, aku tak tahu bagaimana cara untuk menjangkaumu, pun dengan keluargamu yang hanya ku tahu melalui ceritamu, melalui foto-foto yang ku lihat, atau bahkan beberapa video yang kamu bagikan.
Dan senangnya, walau ku tahu apa yang kamu tunjukkan adalah bukan berarti kamu bahagia sepenuhnya setiap saat, tetapi bersama mereka, aku seringnya mendengar suara tawamu yang begitu lantang dan terdengar menyenangkan.
Lalu, apalagi yang bisa ku lakukan selain mendoakanmu dan keluargamu, atas rasa terima kasihku betapa kamu mendapati begitu banyak cinta dan kasih sayang yang bisa ku rasakan walau hanya memperhatikan setiap ceritamu.
Menjangkaumu Seutuhnya Adalah Apa Yang Tak Bisa Sepenuhnya Ku Lakukan. Jadi Izinkanku Titipkanmu Kepada Tuhan
Kita adalah dua orang dengan tujuan yang seringnya tak serupa. Pun dengan kesibukan dan arah langkah yang kadang kala tak membuat kita bersama. Kita adalah dua orang yang seringnya menikmati jarak, yang entah dengan sengaja atau tidak selalu tercipta diantara kita berdua.