Maharani, Petani Gaharu yang Menghijauan Ratusan Hektar Lahan Kritis di NTB

Maharani Petani Gaharu
Sumber :
  • Facebook/Semangat Astra Terpadu

Caranya adalah menanam besi/plat baja ke dalam pohon gaharu. Kemudian mereka juga menyuntik dengan cairan yang mengandung jamur. Kombinasi ini menghasilkan keberhasilan hingga 93% dibandingkan hanya dengan proses menyuntik.

Peluang Bisnis Gaharu

Terinspirasi dari Pokemon Go, I Gede Merta Yoga Ciptakan Aplikasi Fish Go untuk Bantu Nelayan Bali

Harga gaharu di pasaran tidak pernah anjlok dan peminatnya juga tak pernah sepi. Bahkan, pengusaha kadang kesulitan memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat. Permintaan gaharu yang begitu banyak ini juga datang dari luar negeri seperti: Timur Tengah, Eropa, bahkan Tiongkok.

Menurut penelitian, gubal gaharu di lahan kritis memiliki kualitas yang lebih bagus dibanding gaharu di tanah subuh. Hal ini karena secara sederhana, gubal terbentuk karena gaharu “tersakiti” oleh proses-proses alam.

Gede Andika, Pemuda Inspiratif Penggagas KREDIBALI; Untuk Pendidikan, Lingkungan dan Kemanusiaan

Di lahan kritis, kondisi tanah yang kering dan berbatu akan membuat pohon gaharu lebih “menderita” dibandingkan gaharu yang tumbuh di lahan subur. 

Karena di lahan kritis, gaharu perlu usaha ekstra untuk tetap tumbuh sehingga perkembangannya menjadi lebih lambat. Kondisi tidak menguntungkan ini sama seperti saat pohon gaharu patah akibat tersambar petir, yang membuat tumbuhan ini “menderita”. Di sisi lain, lahan kritis bisa lebih hijau.

Ratusan Hektar Lahan Kritis NTB Telah Dihijaukan

Berdonasi dengan Konsep Infaq, Zulrifan Noor Berhasil Berdayakan UMKM Lokal

Maharani dan para petani telah menanam gaharu di lahan seluas 350 hektar di Lombok Utara. Kemudian, 200 hektar di Lombok Barat, 100 hektar di Lombok Tengah, bahkan hingga 500 hektar lahan di Pulau Sumbawa. 

Halaman Selanjutnya
img_title