Bismillah, Semoga Hijrah Ini Istiqomah dan Allah Ridhoi.
"Ish, apaan sih Mak, Reina gak cocok sama pakaian kayak gitu. Buang gak atau Rei bakar!" ancamku sedikit membentak pada wanita yang telah melahirkanku. Rasanya kupingku panas sekali mendengar nasehat Mak yang itu itu saja.
Mungkin karena kaget dan syok atas bentakanku, akhirnya Emak mengeluarkan kembali semua gamis yang tadi di masukkan ke dalam tas. Sedikit ada buliran bening yang menetes dari kedua matanya.
Namun hatiku sudah keras dan tak peduli. Setelah pamit, aku segera melangkahkah kaki pergi dari rumah. Bersyukur, karena tidak akan mendengar nasehat Mak lagi soal gamis dan hijab.
"Ya Allah Rei...," Salsa menyeka air matanya setelah mendengarkan ceritaku.
"Seharusnya, kamu beruntung Rei. Ibuku sudah lama berpulang," Salsa semakin menekukkan wajahnya. Membuatku ikut sedih dan menyesal.
Namun tak sampai sepersekian detik, wajah manis gadis itu terangkat kembali. Kali ini dia tersenyum.
"Jadi, gimana, kamu mau belajar istiqomah pakai gamis dan hijabkan, sekarang?"