5 Fakta Mbah Imam, Jemaah Haji Usia 100 Tahun dari Probolinggo

Mbah Imam
Sumber :
  • Humas Kanwil Kemenag Jatim

Olret – Setelah pemberangkatan haji pada tahun 2024, banyak hal yang menarik dari para jemaah haji ini. Salah satunya adalah usia dari jemaah, seperti Mbah Imam yang sudah berusia 100 tahun.

Bila Ingin Melengkapi Separuh Iman dan Agama, Menikahlah Lillaahi Ta'ala

Lantas siapa sebenarnya Imam Kartam Taselim atau yang lebih akrab disapa dengan Mbah Imam? Yuk, simak faktanya bersama olret.

1. Mbah Imam Sempat Menunda Keberangkatan Hajinya Pada tahun 2020

Pada tahun 2019 hingga 2020 silam, dunia sedang dilanda musibah yang sangat besar yaitu covid 19. Begitu juga dengan Indonesia, pada tahun tersebut tak ada pemberangkatan naik haji karena pembatasan akses ke luar negeri.

Sudah Nyaman, Tapi Masih Belum Berani Lanjut ke Pelaminan Karena Belum Mapan

“Saat itu saya mendapat kuota prioritas lansia sehingga cepat mendapat panggilan haji, namun ternyata tidak jadi berangkat karena ada pandemi Covid-19,” terangnya.

2. Meski Belum Memiliki Uang yang Cukup, Mbah Imam Mendaftar Tabungan Haji Tahun 2018.

Keinginan kuat untuk menjalankan rukun islam ke 5 yaitu naik haji bagi orang yang mampu baik secara material dan non material. Hal ini sudah ada pada diri mbah imam saat dia berusia 94 tahun.

Berhenti Berburuk Sangka, Ikhlas dan Pasrahlah Pada Allah, Agar Hatimu Tenang

Berkat niat yang tulus dan modal secukupnya, akhirnya Mbah Imam pun mendaftar tabungan haji pada tahun 2018 silam.

“Sebenarnya keinginan berhaji sudah ada sejak lama. Namun karena keterbatasan keuangan, pada tahun 2018 itu saya baru bisa mendaftar,” ujar Mbah Imam melalui pers rilis Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, pada Kamis (23/5/2024).

3. Lebih Mengutamakan Kebutuhan Anak Daripada Dirinya

Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Begitu juga dengan Mbah Imam yang memiliki anak yang banyak. Dia pun menyadari bahwa kebutuhan anaknya lebih utama daripada keinganannya sendiri.

Namun pada akhirnya, setelah takdir dan rezeki pu sampai padanya, tak ada yang bisa melawan kuasa Allah.

“Kalau sekarang anak saya yang masih hidup ada empat, yang lain sudah meninggal. Sebagai orang tua, meskipun ingin sekali mendaftar haji. tetapi saat itu anak-anak juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi,” jelas Mbah Imam.

4. Tak Ada Persiapan Khusus Untuk Haji

Mbah Imam juga menjelaskan tidak ada kegiatan khusus yang dia lakukan supaya tetap bugar. Dia pun menjelaskan bahwa setiap harinya dia selalu berjalan kaki ke sawahnya yang memiliki jarak 1,5 Km.

“Saya sudah terbiasa berjalan kaki. Setiap hari saya ke sawah, ya meskipun cuma mengawasi saja di sana,” tukas Mbah Imam.

5. Tak ada Tips Khusus Untuk Sehat Hingga 100 Tahun

Meski sudah memiliki umur satu abat, ternyata Mbah Imam tak memiliki gaya hidup tertentu yang membuatnya sehat sampai saat ini. Selain berjalan kaki ke sawahnya, dia juga makan seperti orang pada umumnya.

Hal ini diungkapkan oleh anaknya Yoyok Wijaksono. Putra Mbah Imam itu pun menuturkan tak ada tips khusus untuk memiliki badan yang sehat di usia 100 tahun.

“Bapak itu makannya ya biasa saja. Tahu tempe ya mau. Kalau Idul Adha, makan sate kambing pun masih bisa banyak. Anak-anaknya malah yang khawatir kalau beliau kena darah tinggi. Tetapi waktu diperiksa Alhamdulillah tekanan darahnya normal saja,” kata Yoyok.

Mari kita doakan semoga mbah Imam selalu sehat dan menjadi haji mabrur. Amin ya Allah.