Awal Mula Jajanan dari Aci, Ternyata Sudah Ada Sejak Penjajahan Belanda!

resep cireng rujak crispy
Sumber :

Olret – Kalau bicara soal jajanan khas Jawa Barat, pasti yang langsung terbayang adalah berbagai camilan berbahan dasar aci—seperti cilok, cireng, cimol, hingga cilung. Jajanan ini begitu populer karena teksturnya yang kenyal dan rasanya yang khas. Tapi, pernahkah terlintas di pikiran, dari mana sebenarnya asal-usul aci hingga bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Jawa Barat? Yuk, kita telusuri sejarah dan perjalanan aci yang menarik ini!

Apa Itu Aci?

Ini Manfaat Buah Rambutan, Jangan Ragu Beli Mumpung Lagi Musimnya!

Dalam bahasa Sunda, aci berarti tepung tapioka atau pati yang diolah dari singkong. Tepung ini memiliki karakteristik kenyal jika dimasak dengan air, sehingga menjadi bahan utama dalam berbagai camilan. Produksi aci sangat erat kaitannya dengan ketersediaan singkong di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, yang sejak dulu menjadi salah satu daerah penghasil singkong terbesar.

 

Awal Mula Aci sebagai Bahan Makanan

Masyarakat Bekasi Istimewa Deklarasi Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan Dalam Pilkada Serentak 2024

Penggunaan aci sebagai bahan makanan bermula dari kreativitas masyarakat Sunda dalam memanfaatkan singkong. Pada masa kolonial Belanda, singkong menjadi makanan alternatif yang murah dan mudah diolah, terutama untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.

Namun, masyarakat Sunda tidak hanya mengolah singkong menjadi gaplek atau tepung biasa. Mereka menemukan cara untuk memisahkan pati dari singkong, yang kemudian menghasilkan tepung tapioka. Dari sinilah aci lahir, menjadi bahan dasar yang fleksibel untuk berbagai kreasi makanan.

Macam-Macam Olahan Jajan dari Aci

1. Cireng (Aci Goreng)

Ahmad Syaikhu Trending di X, Ternyata Isinya Penuh Dengan Dukungan

Salah satu kreasi pertama berbahan dasar aci adalah cireng (aci digoreng). Cireng mulai populer di sekitar tahun 1980-an di Bandung. Awalnya, cireng dibuat sangat sederhana, hanya dengan campuran aci, air, dan sedikit bumbu.

Namun, seiring waktu, variasi cireng berkembang. Ada cireng isi dengan berbagai macam rasa, mulai dari daging, keju, hingga sosis. Cireng menjadi camilan yang disukai karena renyah di luar dan kenyal di dalam.

2. Cilok singkatan dari Aci Dicolok 

Cilok, atau aci yang dicolok, adalah jajanan jalanan yang hampir selalu ada di setiap sudut Jawa Barat. Bentuknya bulat kecil seperti bakso, tetapi teksturnya kenyal khas aci. Cilok biasanya disajikan dengan bumbu kacang, kecap, atau sambal.

Popularitas cilok meroket karena harganya yang sangat terjangkau dan rasanya yang cocok di lidah semua kalangan. Hingga kini, cilok menjadi salah satu ikon kuliner jalanan khas Sunda.

3. Cimol atau Aci Digemol 

Cimol, singkatan dari aci digemol (dibentuk bulat kecil), pertama kali dikenal di Bandung. Proses pembuatannya yang digoreng hingga meletup-letup menjadi ciri khas unik cimol. Rasa cimol semakin kaya dengan tambahan bubuk rasa seperti balado, keju, atau barbeque.

4. Cilung alias Aci Digulung 

Cilung, atau aci digulung, merupakan inovasi jajanan aci yang menggunakan tusuk sate sebagai pegangan. Aci dicampur dengan telur, kemudian digoreng dan digulung pada tusukan. Teksturnya kenyal dengan rasa gurih yang menggoda. Cilung menjadi favorit anak-anak sekolah karena praktis dan lezat.

 

Sejarah aci sebagai jajanan khas Jawa Barat adalah bukti kreativitas masyarakat Sunda dalam mengolah bahan sederhana menjadi makanan yang lezat dan digemari banyak orang. Dari cireng, cilok, cimol, hingga cilung, jajanan berbahan dasar aci ini tidak hanya mengisi perut, tetapi juga membawa cerita budaya dan tradisi yang beragam.