Kisah Nyata (Part 1): Angkernya Jalur Dukuh Liwung Gunung Slamet
Awal memasuki jalur ini kami disambut oleh pohon-pohon besar nan tinggi dengan akar2 besar bergelantung disana sini menjadi pemandangan alam yang asri namun kesan angker tak bisa dipungkiri. Jalur ini lebih terlihat seperti hutan rimba daripada jalur pendakian gunung pada umumnya. Jalan setapaknya sudah banyak tertutup pepohonan dan agak licin tanda jarang dilewati.
Namun karena hari masih sore dan matahari bersinar dengan cantiknya menembus celah-celah pepohonan yang kian gagah tertancap di setiap sudut hutan ini, tetap menyajikan pemandangan yang indah dimata kami.
Tidak terasa, sejuknya udara, indahnya pemandangan itu, mengantarkan kami yang tanpa sadar sudah sampai di Pos pertama jalur pendakian ini, ada sedikit tanah lapang disana. Kami memutuskan untuk beristirahat sejenak menikmati segarnya udara dan sejuknya cuaca sore itu.
Disela-sela istirahat, Saya dan Widi menggunakan kesempatan itu untuk buang air kecil, seperti biasa kami pun mencari celah dibalik pepohonan, dan tidak lupa untuk bilang permisi karena bagaimanapun kami adalah tamu ditempat ini.
Setelah menemukan tempat yang pas, saya dan Widi berjaga bergantian. Saya lebih dulu baru Widi. Teman kami yang lain pun turut melakukan hal yang sama, istirahat sejenak sambil mencari celah pohon untuk buang air kecil.
Panji salah satunya, awalnya tidak ada yang aneh dengan kegiatan kami, karena hal ini umum dilakukan para pendaki lain. Namun sungguh kami tidak pernah menyangka, istirahat pertama kami ini lah ternyata awal mula yang menyebabkan kejadian kejadian aneh nan mistis selama pendakian kami, dimulai... (Next)