Part 3 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai
- Viva/Idris Hasibuan
"Ya udah, istirahat dulu aja. Mau mie? Gw masak dulu. Yang tadi harus dibuang gara-gara lu. "
Barulah aku sekarang melihat dengan jelas. Dibelakang gubuk ini dia menggelar matras. Carrier besar berdiri menyandar di tiang kayu.
"Siapa nama lu? Dari mana? " Katanya sambil menyalakan api dikompor.
"Saya Adi bang. Dari Jakarta. Kalo abang? " Jawabku.
Sambil tetap membelakangiku, sibuk dengan kompornya dia menjawab "Gw Moka. "
Aku sama sekali tak peduli dia darimana. Aku sangat bersyukur bukan hanya aku sendiri di gunung ini. Rasa aman dan tenang menguasai dadaku. Setelah mie matang. Dia mengeluarkan mangkok plastik dari carriernya. Menuang sebagian mie itu untuk kumakan. Sedang dia sendiri memakan mie tadi langsung dari misting.
Sambil makan dia terus-terusan memperhatikanku. Setelahnya dia mengeluarkan rokok kretek dari kantong bajunya, lalu menghisapnya dalam.
"Jadi lu orangnya ya.. " Katanya, seakan berbicara pada diri sendiri.
"Gimana bang maksudnya? " Tanyaku, tak yakin arah pertanyaannya.
Dia memandangku dengan tatapan kesal. "Kalian tuh semua pendaki sama aja. Bisanya cuma ngotorin gunung. Ngga punya rasa hormat. "
Aku terperangah "abang udah tau ya.. "
"Mak Ncep nitipin lu ke gua. Dia yang cerita semua. Mulai dari sini sampe atas lu bareng gw. " Katanya lagi
"Mak Ncep? Mak Ncep siapa bang? " Tanyaku bingung.
"Bocah emang ngga ada hormat-hormatnya sama orang tua. Mak Ncep yang dari kemarin nolongin lu sama temen lu. Kalo ngga ada Mak Ncep, temen cewe lu pasti udah lewat dibawa ke alam lain. " Jawabnya ketus.