Part 3 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Batu Tatah Gunung Sindoro
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

"malem masih panjang boy, " Katanya sambil berjalan meninggalkanku.

Aku Hanya Rindu Kita. Rindu Tempat Dimana Kita Seharusnya Berada

Nafasku hampir habis mengikuti irama jalannya. Walau menggendong carrier segunung tapi langkahnya tampak ringan. Ada sebuah pin menempel di carrier nya, tapi aku tak berhasil membaca tulisannya. Dia mencolek bahuku dan menunjuk keatas. Mataku mengikuti arah yang ditunjuk dan seketika tubuhku bagai tersengat listrik. Di dahan pohon yang paling tinggi nampak sosok perempuan. Kakinya menjuntai ke bawah.

"Kuntilanak." Katanya sambil nyengir.

Pesan Pendaki Ini Viral di TikTok : Jika Tak Mampu Bawa Sampah Sendiri, Rebahan Saja di Rumah

Kakiku kembali gemetar. Rasanya tak ada tenaga sedikitpun untuk bergerak sekuat apapun kuberusaha. Bukan cuma ada satu, tapi dua. Seketika aku menyadari, sosok itu ada disetiap cabang pohon. Jumlahnya puluhan. Menggantung disana sini. Hanya diam, tak bergerak, tak bersuara.

"Bang.. Tolong. " Bahkan suara yang keluar dari mulutku pun bergetar.

Video : Melihat Dengan Jelas Keindahan Talaga Bodas Garut

Dia malah tertawa melihatku bersimbah keringat. Dia menggamit lenganku dan mengajakku jalan.

"Cuma begitu aja mereka itu, ngga bisa lebih. Kuntilanak ngga akan nyekek lu apalagi gigit. Bisanya cuma nongol, berharap manusia yang diganggu mentalnya lemah kayak lu. "

Terus terang aku takjub dengan abang ini. Bicara miring tentang hantu tanpa rasa takut sama sekali. Jalan semakin keatas, penampakan muncul di mana-mana. Beberapa bahkan tepat di pinggir jalur.

Bukan hanya Kuntilanak, tapi juga banyak wujud lain. Beberapa wujud muncul dalam keadaan tidak utuh. Ada yang tanpa kepala, ada yang tidak punya rahang, ada yang kepalanya terbelah. Beberapa yang lain muncul dengan organ tubuh yang tidak pada tempatnya.

"Semakin aneh bentuknya, menandakan rendahnya level mereka di dunianya. Yang bisa mereka lakukan cuma muncul dan hilang, muncul dan hilang, begitu terus. Kalo lu takut dengan godaan makhluk level rendah ini, itu menandakan rendahnya level iman lu boy. " Ucap orang itu tenang.

"Sebaliknya, semakin sempurna bentuknya. Menandakan semakin tinggi levelnya. Makhluk-mahkluk model begini yang wajib diwaspadai. Bukan cuma bentuknya, tapi juga pakaian, tingkah laku dan tutur katanya. Setan-setan yang paling baik adalah setan-setan yang paling berbahaya boy. " Sambung orang itu, "kadang makin sulit membedakan manusia dengan setan. "

Dari belakang kulihat dia menyalakan rokok. Asapnya terlihat mengebul tipis. Bahkan dia bisa berjalan sambil merokok, pikirku. Stamina orang ini luar biasa. Kuntilanak yang berdiri terlalu dekat dijalur disembur dengan asap rokoknya, dan menghilang.

"Dari dulu di gunung ini sudah tidak terhitung banyaknya pendaki yang hilang. Tiap generasi ngga pernah kekurangan orang-orang ngga punya etika kayak lu dan temen lu." Orang itu ngomel sendiri, "nyampah, zinah, berisik, ngomong sembarangan, nantang-nantang. "

Di sebuah persimpangan kami berhenti. Jalan disebelah kanan tampak sudah lama tidak lewati. Bebatuannya berlumut, tanda jarang diinjak orang. Jalan yang sebelah kiri terbuka lebar, jalurnya tampak jelas sering dilalui.

Halaman Selanjutnya
img_title