Menengok Sejenak Suku Baduy, Desa Adat Pelestari Budaya Indonesia

Menengok Sejenak Suku Baduy
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Katanya Mengakrabkan Diri Di Perjalanan Itu Asyiknya Tiada Tara, Dan Rasakan Sensasinya Naik Angkot Dengan Jalanan Penuh Gajlukan. Sensasi Ingin Mual Dan Menikmati Obrolan Menyatu Menajdi Satu.

Justitia Avila Veda : Pendamping Setia Pro Bono Kekerasan Seksual di Tanah Pasundan

Selamat datang di suku baduy

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Rasa lelah dan kaki yang pegal bukanlah akhir dari perjuangan menuju suku baduy ini. Setelah istirahat sejenak, kami pun masih melanjutkan perjalanan dengan angkot yang sudah di sewa. Di mulai dengan jalanan kota yang mulus sejenak, namun tak lama kemudian jalanan mulai berangsur menjadi banyak lobang dan gajlukan.

Video : Coffith Coffee & Kitchen Kranggan, Instagramble dan Asyik Buat Nongkrong

Menit demi menit berlalu, rasa kantuk menyatu dengan rasa lelah di angkot. Namun di lain sisi, obrolan dan berbagi pengalaman traveling peserta lainnya sangat menarik untuk di simak. Dan sesekali juga sangat asyik untuk di komentari. Sehingga akhirnya dua jam berlalu, kami pun sampai di sebuah lokasi yang menandakan suku baduy ada di sini.

Anak-Anak Baduy yang Ramah Serta Orang Tua yang Tak Begitu Banyak Bicara, Perjalanan Menuju Suku Baduy Ini Selangkah Semakin Dekat.

Peserta open trip eskplore baduy

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan
Mengenal Marsellinus Wellip, Sang Mantri Berhati "Malaikat"

Langkah kaki pun dengan sendirinya turun dari angkot menandakan kami sudah sampai di Gerbang masuk menuju Suku Baduy. Beberapa anak suku baduy sudah menunggu kedatangan para pelancong dengan pakaian khas adatnya. Meski sebagian tidak begitu fasih dengan bahasa Indoensia, namun tenang saja ada kok sebagian yang bisa karena memang sudah terbiasa membawa para pelancong.

Halaman Selanjutnya
img_title