Pendakian Gunung Merbabu Via Selo, Si Cantik yang Tak Pernah Ingkar Janji

Pendakian Gunung Merbabu Via Selo
Pendakian Gunung Merbabu Via Selo
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Olret – Pendaki mana yang tidak jatuh cinta dengan keindahan Gunung Merbabu, bahkan Gunung dengan ketinggian 3.142 Mdpl ini menjadi idola para pendaki. Sama halnya denganku, Gunung Merbabu memang menjadi salah satu puncak yang harus kuabadikan dengan lensa kamera dan tentu saja sebuah perjalanan yang manis dan tak bisa dilupakan.

Bukan hanya karena keindahan lautan awannya, tapi setiap langkah pendakian Gunung Merbabu selalu membuat rindu. Pasalnya, selain menawarkan jalur bonus pendakian, keagungan Gunung Merapi juga dapat dilihat dengan jelas. Seperti kali ini, Olret telah berhasil mengukir kenangan yang indah selama pendakian. Simak yuk ceritanya.

Dengan Menggunakan Kereta Tujuan Semarang, Lalu Sepeda Motor Kami Pun Tancap Gas Dengan Santai Menuju Boyolali.

Perjalanan menuju New Selo Boyolali

Perjalanan menuju New Selo Boyolali

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Entah kenapa, aku mulai jatuh cinta dengan perjalanan mode transportasi darat khususnya kereta. Karena memang di kereta kita bisa mengobrol santai bersama sahabat atau pun hanya sekadar melihat sunset dan sunrise dari kaca kereta yang sedang melaju dengan kencang.

Saya dan zifta berangkat dari Jakarta menuju Semarang dengan kereta, seperti biasa sebelum memasuki gerbong. Kami mempunyai kebiasaan unik yaitu makan nasi bebek di senin, setiap perjalanan dari senin kami tak pernah absen dari nasi bebek ini. Dan tentu saja kami juga menyiapkan bekal makanan ringan selama perjalanan. Dan kadang jika bosan melanda, kami juga sering mengobrol santai di kafe yang ada di kereta sambil menikmati makanan yang kami pesan.

Perjalanan tak terasa berlalu, kami pun sudah sampai di Semarang. Karena zifta memang orang Semarang asli, dia harus kembali terlebih dahulu ke rumahnya untuk mengambil motor dan tentu saja meminta restu ke orang tua untuk menikmati pendakian ini. Sedangkan saya, asyik sendiri menikamti setiap pojokan stasiun dengan segala kulinernya. Maklum saya ini doyan makan. Haha..

Setelah kembali dari rumahnya, kami pun melanjutkan perjalanan menuju basecamp Selo bersama teman yang sudah menunggu kami dari Temanggung. Oh iya selama perjalanan menuju Boyolali, pemandangan gunung lainnya di Jawa Tengah dengan gagahnya berdiri angkuh, sebut saja Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

Sebagai Penikmat Perjalanan, Dari Basecamp Menuju Pos 1 Tak Ada Salahnya Menggunakan Ojek Merbabu.

Rasakan Sensasi Naik Ojek Gunung Merbabu

Rasakan Sensasi Naik Ojek Gunung Merbabu

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah penat dan istirahat sejenak dan packing ulang di basecamp. Kami pun mulai pendakian Gunung Merbabu dengan menaiki ojek. Bukannya malas untuk berjalan, hanya saja sebagai wisatawan sudah seharusnya kami membantu memajukan destinasi yang kami tuju bukan.

Kurang lebih 15 menit menggunakan Ojek, akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 1. Minimal berkurang beban perjalanan dengan praktis. Ingat sekali lagi ya, bukan karena malas tapi niat tulus.

Perjalanan Santai Menuju Pos 2 Ditemani Canda Tawa, Membuat Nikmatnya Semakin Tak Terlupakan.

Perjalanan menuju New Selo Boyolali

Perjalanan menuju New Selo Boyolali

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Oh iya, saya lupa sebenarnya dari Jakarta kami memang hanya berdua untuk mendaki ke Gunung Merbabu. Lalu bertemu dengan teman dari Temanggung bersama temannya. Dan ternyata di Basecamp kami juga bertemu dan menjadi partner mendaki dari Jogjakarta dan mereka adalah salah satu Mahasiswa dari kampus di Jogja berjumlah 6 orang.

Jadi kami pun semakin mengakrabkan diri bersama mereka, sambil bercanda dan obrolan tiada tara. Karena memang mereka sangat pandai dalam hal lelucon. Kaki pun melangkah demi selangkah, hingga akhirnya tak terasa sore pun semakin menjelang menuju Maghrib. Kami tetap melangkah dan berharap bisa menuju pos 3 sebelum adzan maghrib berkumandang.

Ditemani Badai Merbabu yang Terkenal Dengan Ganasnya, Kamu Pun Berjuang Mendirikan Tenda Dengan Tangan yang Menggigil.

Istrirahat sejenak di pos 2 Gunung Merbabu

Istrirahat sejenak di pos 2 Gunung Merbabu

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Langkah kaki semakin lambat berjalan, jalur pendakian pun semakin terjal dan petang pun mulai berganti dengan malam. Belum lagi, angin yang bertiup dengan kencang serta hanya ditemani cahaya senter membuat perjalanan ini semakin sulit. Satu per satu jarak antara kami pun semakin berjauhan, ada yang melaju dengan kencang ke depan untuk segera mendirikan tenda terlebih dahulu.

Halaman Selanjutnya
img_title