Toxic Parents, Dimaafkan atau Dilawan?

Orlet - Mengutip dari akun instagram @igtainmentupdates yang membagikan curhatan seorang netizen dimana ia menceritakan melalui kolom komentar bahwa meskipun telah memberikan sebagian uang gajinya untuk orang tua tapi tetap tidak diperlakukan dengan baik di rumah.

"Gue gaji 4,6 ngasih ke nyokap 3,6 juta, pegang sejuta jalan kerja naik transjakarta, gak bawa bekel dan ada momen gue abisin makanan sisa yang sudah sedikit di rumah. Kondisi gue laper banget baru pulang kerja, abis masuk malem jam 10 sampe rumah jam 9 pagi.

Dan gue diteriakin, "Ini makanan di meja siapa yang abisin?" Dan gue bilang, "Iya saya yang abisin ma. Kelihatannya udah sisaan gitu dan kebetulan lapar. Maaf ya ma."

Dan mau tahu respon nyokap, "Dasar anak rakus, itu kan makanan buat adek lu, ngasih duit ngak seberapa buat di rumah, makan paling banyak."

Di situ gue sakit hati dan nangis sejadi-jadinya dan gue mesen online makanan sejenis. Dan gue ganti makanan itu dalam keadaan baru. Dan gue cuma bilang, "Kalau misal saya di rumah hanya beban, gak papa kok mah, saya bulan depan kos aja."

Dan pakaian gue dibuang sama adek gue dari lemari. Dan ya, gue cabut dari rumah sejak Desember 2022 sampai saat ini gak akan mau balik ke rumah. Gue cabut dari rumah bermodalkan uang 900 ribu yang gue pegang. 750 ribu buat gue kos 200 ribu sisanya buat makan.

Dan gue tetep ngasih ke nyokap tapi cuma 700 ribu. Karena gue selama tinggal sama nyokap gak bisa nabung, gak kebeli motor, gak mampu pergi jalan-jalan. Apakah tindakan gue salah? Cuma terkadang konten ini menjerumuskan buat gue," cerita panjang lebar salah satu pria yang identitasnya tidak diketahui tersebut.

Bagaimana pendapat kalian tentang penuturan kisah di atas? Percaya atau tidak bahwa cerita tersebut nyata? Terlepas apapun itu faktanya orang tua yang bertindak demikian memang ada loh. Beruntung jika kalian tidak mengalami hal yang sama seperti kisah di atas.

Tipe orang tua toxic sungguh membuat hati kerap dilanda gundah. Melawan takut durhaka. Diam saja malah diperlakukan seenaknya. Entah apa yang melatarbelakangi sikap para orang tua yang menganggap anak adalah investasi masa depan dimana anak-anak wajib membalas jasa salah satunya dengan memberikan uang sebagai ganti mereka telah merawat dan membiayai sang anak sejak masih bayi, menyekolahkan, menanggung biaya hidup orang tua bahkan saudara kandung si anak yang mana paling disayang oleh orang tua. Ngeri kan?

Kalau ditanya memang ada ya orang tua begitu? Jawabannya banyak. Berbakti kepada orang tua memang sudah menjadi kewajiban buah hati. Anak yang berakhlak baik tanpa disuruh mereka akan memberikan segalanya kepada orang tua.

Namun, orang tua yang bijak tidak akan pernah bisa setega itu memperlakukan anak persis bagaikan sapi perah. Tindakan tepat mengambil jarak dari orang tua yang berbuat hal semacam kisah di atas.

Namun, tetap coba berdamai dengan watak orang tua toxic. Maafkan mereka. Walau bagaimanapun mereka tetap orang tua kita. Agar kelak kita juga mudah dimaafkan oleh keturunan kita.