Trauma Masa Kecil Bisa Tumbuhkan 8 Karakter Berikut Ini saat Dewasa!

Rasa trauma tak berujung
Sumber :
  • freepik.com

OlretTrauma yang didapatkan seseorang karena pengalaman masa kecil yang buruk akibat pola pengasuhan serta didikan yang salah berpotensi besar mempengaruhi karakter seseorang ketika mereka dewasa.

Aku Tak Mau Hidupku Menjadi Rumit, Hanya Karena Ketidakpastian Darimu

Mengutip dari laman instagram @insightme.id delapan karakter orang berikut ini merupakan sebab dari luka dimasa lalu. Mari kita ulas bersama.

1. Terlalu Tertutup atau Terbuka.

Masa Lalu Biarkan Berlalu. Kini Kamu Perlu Menata Hidup yang Baru

Menjadi pribadi yang terlalu tertutup atau terlalu terbuka sebenarnya kurang baik dalam bersosialisasi. Dan karakter tersebut bisa disebabkan karena sejak kecil sering dianggap membantah orang tua sehingga anak tumbuh dewasa dengan lebih banyak diam juga karena tidak pernah didengarkan sejak kecil alhasil si anak selalu haus untuk diperhatikan dan dengan cara apapun ceritanya, pendapatnya, pemikiran dia harus selalu didengarkan oleh orang-orang.

2. Keinginan untuk Memperbaiki Orang Lain

Tak Sulit Kok, Begini Cara Menghilangkan Rasa Cemas yang Berlebihan

Muncul keinginan kuat untuk berusaha mengubah atau memperbaiki orang lain, padahal hal tersebut bisa saja sia-sia belaka sebab orang hanya akan berubah karena ada niat dari dalam diri mereka. Segala sesuatu dari luar hanya bersifat sebagai pemicu.

3. Melompat dari Satu Hubungan ke Hubungan Lain

Sulit berkomitmen sebab biasanya mereka melakukan hal ini demi mengisi kekosongan dan butuh pembuktian atau membuktikan bahwa diri mereka layak dicintai dan disayangi.

4. Perasaan Cemas, Depresi, Marah tak Kunjung Reda

Kadang kala mereka tidak mempunyai alasan yang jelas dan tepat mengapa selalu cemas, depresi, marah tak kunjung mereda. Bisa jadi perasaan tersebut kerap muncul sebagai bentuk respon alam bawah sadar untuk menghadapi trigger atau pemicu trauma.

5. High Achiever

Berusaha keras mengejar preatasi tinggi, keberhasilan, kesuksesan agar diakui oleh orang lain karena terlalu srring diremehkan sejak kecil. Sayangnya, meski pencapaian di atas rata-rata, orang dengan high achiever punya kebiasaan yang membuat khawatir seperti sulit mengatakan tidak, sulit meminta bantuan orang lain, kesulitan menikmati masa sekarang, hanya ketika berprestasi dia merasa berharga, terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain..

6. People Pleasing

Berusaha menyenangkan semua orang sampai mengorbankan kebahagiaan diri sendiri, mengorbankan rasa sakit emosional dan membuang-buang waktu serta energi untuk melakukan hal tersebut demi sebuah perhatian dan penerimaan orang lain karena sedari kecil tidak pernah mendapatkan kasih sayang. Sebab lainnya yaitu kurang dan rendahnya rasa kepercayaan diri.

7. Menghindari Hubungan Dekat

Mereka takut menjalin relasi terlalu dekat dengan orang lain karena perasaan khawatir disakiti dan dikhianati, terluka dan dikecewakan sebagai akibat dari seringnya ditinggalkan dan diabaikan sejak masih kecil.

8. Insecure Berlebihan

Sedari dini kerap dibanding-bandingkan sehingga menimbulkan perasaan tidak berdaya seperti selalu mempunyai rasa rendah diri berlebihan, merasa terus bersaing dengan orang lain sehingga tidak bisa fokus pada apa yang hendak dicapai sebab terlalu sibuk dengan pemikiran negatif terhadap diri sendiri dan sulit berkembang.

Nah, untuk itu berusahalah meminimalisir rasa trauma masa kecil yang terbawa hingga dewasa dengan cara ikhlas menerima semua yang telah terjadi. Berdamailah dengan hidup agar dapat lebih tenang.