Bebas Itu Mampu Melepaskan Diri Dari Godaan Harta, Tahta dan Cinta

Maka, para pahlawan mukmin sejati selalu menanamkan sebuah tradisi dalam dirinya: “Jagalah jarak tertentu terhadap siapa pun yang engkau cintai. Sebab, kita tidak akan selalu bersamanya setiap saat. Takdir mungkin memisahkan kita dengan orang-orang yang kita cintai setiap saat. Namun, perjalanan menuju kepahlawanan tidak boleh berhenti.”

Sebuah kepastian bahwasanya setiap insan menemukan titik kelemahan dalam tiga aspek tersebut, harta, tahta dan CINTA. Namun, mereka pahlawan adalah yang telah mampu menggantikan kenyataan dengan sebuah angan-angan. Angan-angan hidup kekal dan abadi. Mereka memahami semua hanya senda gurau.

Cinta adalah sumber kekuatan jiwa yang dahsyat. Akan tetapi, ketergantungan adalah kelemahan jiwa yang fatal, yang dalam banyak hal merupakan sumber kehancuran.

Halaman Selanjutnya

Sungguh cinta adalah kekuatan jiwa yang dahsyat. Karena, kita dapat hiduppun karena cinta. Cinta yang kekal adalah cinta kepada sang Rabb. Karena, percuma ketika rasa cinta yang dahsyat itu diberikan kepada sesama makhluk Allah swt. Teringat sebuah percakapan dalam film “Hafalan Shalat Delisa” antara sang anak dan uminya yang saling mencintai.