Dia Datang Tanpa Malu-Malu, Pergi Pun Tanpa Ragu-Ragu

Cemburu Pada Mantan Pasanganmu
Sumber :
  • jtbc

Olret – Dahulu dia orang yang kamu sayang dengan segenap jiwa dan ketulusan. Awalnya datang tanpa malu-malu, memberikan sedikit demi sedikit perhatian.

Allah Menguji Bukan Untuk Menyakiti, Agar Kamu Menjadi Pribadi yang Lebih Baik Lagi

Mengajakmu menikmati senja di setiap penghujung akhir bulan dan selalu menemanimu untuk menyantap makanan favoritmu. Sering menghabiskan waktu bersama senja dengan secangkir kopi hangat masing-masing.

Namun, kini semuanya tinggallah sebuah kenangan yang terpatri dalam hati. Kini dia pergi dari hidupmu tanpa ragu-ragu. Mungkin kamu sangat merasa putus asa, bagaimana dia bisa melakukan hal yang semenyakitkan itu.

Percayalah, Saat Kamu Berbuat Baik, Maka Pertolongan Allah Ada Di Saat Susahmu

Dia yang datang tanpa malu-malu, membahagiakan dengan segenap jiwa lalu pergi dengan tanpa ragu-ragu. Setidaknya jika ingin mengakhiri, berpisah dengan baik-baik.

Sejujurnya Sering Aku Redam, Tapi Rasa Sakit Itu Tetap Ada. Ah, Namanya Perpisahan Memang Selalu Menyakitkan Bukan?

Ah rasanya tak ada yang bisa kuucapkan dengan kata-kata lagi, memohon dirimu untuk kembali rasanya sudah tak mungkin. Karena buat apa mempertahankan hubungan, jika kamu sudah tak ada rasa cinta sama sekali.

Selain Ibadah, 5 Manfaat Senyum Untuk Kebahagiaan Hidupmu

Jika kamu sudah memutuskan pergi, pasti hatimu sudah tak ada rasa cinta sama sekali. Lantas buat apa aku harus memohon dirimu untuk kembali.

Pada akhirnya memang menerima kenyataan bahwa kita sudah tak bersama lagi adalah hal terbaik yang bisa kulakukan saat ini. Biarlah luka ini kuredam dengan sendirinya, menata hati yang sudah terlanjur kamu sakit.

Bukannya kamu tak berharga dan tak pantas bahagia, hanya saja memang aku belum bertemu dengan orang yang tepat saja.

Biarlah Kisah Kita Berakhir Tak Sempurna, Menyimpan Luka dan Bahagia Masing-Masing. Biarlah Kita Bahagia Dengan Cara Masing-Masing.

Sejatinya untuk mendapatkan kekasih yang sudi menerima segala kekurangan dalam diri ini memang bukanlah hal yang mudah. Kisah kita pada akhirnya tak bertepi di pelaminan, kita hanya sebatas dipertemukan namun tak dipersatukan.

Memang itulah takdir, tak semuanya berlalu sesuai dengan yang kita inginkan. Kita hanya bisa menerima semuanya dengan ikhlas.

Iya, kita berakhir sebagai mantan kekasih. Bukankah mantan hanyalah kesalahan masa lalu, yang ceritanya tak perlu di ulang lagi. Jadi tak perlu lagi menoleh ke belakang, majulah ke depan meraih masa depan yang bahagia. Pastikan kita menjadi orang yang bahagia masing-masing tanpa harus ada rasa dendam lagi.