Benci Itu Menyakitkan dan Membenci yang Pernah Kamu Cintai Jauh Lebih Menyakitkan
Olret – Harusnya aku tak perlu membenci kamu, sebagaimana aku juga tak perlu menyukai kamu. Kamu, sebagaimana manusia yang lain memang ada bukan untuk di suka atau dibenci.
Menyukai dan membenci kamu adalah sama-sama kesalahan. Dan aku melakukan dua kesalahan berturut-turut. Harusnya, yang aku suka atau bemci adalah sifatnya. Aku suka kebaikannnya. Aku benci keburukannya. Bukan orangnya. Orang berubah. [Kutipan Buku Menata Hati]
Salah Satu Cara Untuk Mengurangi Rasa Sakit Adalah Dengan Membuat Jarak.
Benci Itu Menyakitkan
Salah satu cara untuk mengurangi sesak adalah dengan membuat jarak. Entah perkataan dari siapa itu. Tapi beberapa kali aku merasakan kebenarannya. Maafkan aku, Suamiku. Aku tak tahu harus berkata apa, harus berbuat apa.
Aku sedang tidak ingin dekat dengan kamu. Aku ingin menjauh sementara waktu. Apakah itu akan menyinggung kamu? Kamu selalu berusaha ada untuk aku. Tapi kali ini, aku sedang tidak ingin berada bersamamu.
Apa aku salah? Memang selama ini aku salah kan? Salah karena tidak bisa jadi ibu yang baik. Tidak bisa jadi istri yang baik. Tidak bisa menjaga anak yang keberadaannya sudah kita perjuangkan dengan mati-matian. Tak masalah kan, kalau malam ini aku membuat kesalahan sekali lagi. Toh kamu tidak akan marah dengan kesalahan sekecil ini. [Kutipan Buku Genap3]
Banyak Pertengkaran yang Tak Ada Ujungnya, Karena Masing-Masing Pihak Saling Menunjukkan Egonya Masing-Masing.
Entah mana yang lebih benar, entah mana yang harus aku turuti, ego atau logika? Yang aku tahu, ego juga termasuk perasaan yang harus punya porsi dalam diri seseorang. Untuk mengurangi ego orang lain, kita juga perlu menunjukkan egonya kita, kan?
Karena kalau egonya orang lain tidak punya saingan, tidak punya perbandingan, dia malah jadi lebih egois.
Tapi juga, banyak pertengkaran yang tidak ada ujungnya karena masing-masing pihak saling menunjukkan ego masing-masing. Ah, sudahlah, untuk situasi yang sedang kita alami sekarang, aku ingin menunjukkan cinta yang lebih besar daripada ego yang aku punya. Aku akan sebisa mungkin menahan egoku, agar rasa cinta ini sampai kepadamu. [Kutipan Buku Genap3]
