Terimakasih Telah Memberikan Luka, Kini Kusadar Aku Hanya Pelarianmu
Kamu yang sudah cukup menjadi bagian dari pertemuan yang indah. Bukan untuk menemaniku sampai ke surga-Nya.
Melepaskanmu seperti mematahkan hati yang dulu pernah kamu singgahi. Seperti membuang jantung yang pernah berdetak hanya untukmu. Seperti merelakan tubuh kehilangan jiwanya. Melepaskanmu adalah pilihan bukan karena aku tak mencintaimu lagi. Tapi, hanya ingin mengistirahtkan hati dari perjuangan untuk mengharapkan yang tak pasti. Aku harap disana kamu menjaga hati untuk seseorang yang setia menunggumu.
Pilihankun ini bukanlah sebuah keterpaksaan. Tapi aku tahu langkahku selama ini ada dijalan yang tidak di ridhoi oleh-Nya. Kuharap kamu tahu bahwa cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang hadir karena keridhoan-Nya semata.
Melepasmu Bukan Tak Ada Lagi Usaha Untuk Bertahan. Tapi Karena Ada Rasa yang Tak Bisa Dipaksakan.
Tak mengapa bila memang begitu nyatanya. Terkadang sesuatu memang tak berjalan sesuai dengan keinginan kita. Karena ada skenario Tuhan yang terbaik bagi hambanya. Melepaskan, mengikhlaskan dan memaafkan memang membutuhkan waktu yang lama.
Tapi percaya saja saat kamu tidak menyimpan benci dalam hati maka bahagia akan menghampiri silih berganti datang untuk selamanya. Tak perlu terpuruk rapuh. Ikhlaskan memang yang harus di ikhlaskan walau hati ini teramat berat untuk melepaskan.
Melepaskan memang sulit dilakukan tapi percaya saja dengannya akan mengurangi sakitnya kehilangan. Mungkin butuh waktu berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk melepaskanmu untuk hati ini merasa ikhlas akan keadaan. Tapi hanya dengan melepaskanmu akan bahagia.