Part 2 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatra Selatan
- www.ngayap.com
Olret – Teror gunung dempo part 1 kamu bisa baca di : Teror Gunung Dempo
Kami melanjutkan melangkah turun dengan pelan dan beriringan. Aku terus menerus merasa was-was seakan ada banyak mata yang sedang mengawasi kami. Kadang aku tersentak kaget melihat cahaya senter yang disorot ke tanah dari belakangku, padahal hanya cahaya senter Bang Amran. Nafas-nafas kami terdengar berat.
Otot betis dan pahaku mulai terasa kaku. Tapi tiap kali ingin minta istirahat, gema cekikikan kembali terdengar dari dalam kegelapan hutan. Suara itu seakan menertawakan kami yang dicekam ketakutan. Dan Bang Idan juga terus menerus meminta kami lebih cepat.
Aku mengerti kekhawatiran Bang Idan. Gunung Dempo ini bukan gunung sembarangan. Secara berkala di gunung ini terus menerus terjadi insiden yang serius. Orang hilang dan meninggal sudah umum terdengar. Ingatan akan hal ini yang membuatku terus memaksakan diri untuk berjalan walau sudah luar biasa letih.
Disini posisi jalan kami berubah. Bang Amran dan Bang Idan berganti posisi. Yuni dibelakang Bang Amran dan aku di tengah.
Dari belakang kudengar suara Bang Idan mengingatkan untuk jalan dan jangan putus berdoa.
"Nes, doa menurut keyakinan kamu, Yuni juga." Suara Bang Idan mengingatkan Anes berdoa.
"Iya bang." Jawab Anes.