Part 2 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatra Selatan

Pendakian Gunung Merbabu
Sumber :
  • www.ngayap.com

Mata itu menatap lekat padaku tanpa berkedip. Sorot matanya terlihat sadis dan menampakkan ketidak-sukaan. Pelan-pelan wajahnya terlihat, lalu rambutnya, hingga akhirnya terlihat seluruh tubuhnya. Laki-laki itu memakai pakaian serba hitam. Rambutnya panjang dan berantakan.

Aku masih belum mampu menggerakkan tubuhku. Leherku kaku. Bahkan untuk mengeluarkan suara pun aku tak bisa.

Apa yang Allah Rencakan Untukmu di Hari Esok, Jauh Lebih Baik Dari yang Kamu Tangisi Saat Ini

Tiba-tiba jantungku seakan lepas ketika wajah makhluk tadi dalam sekejap sudah berada sejengkal dari wajahku. Tapi wajah itu kini berubah menjadi busuk, dengan belatung-belatung yang menggeliat dan keluar masuk di mata, hidung dan kulit pipinya. Bau bangkai yang sangat busuk terhirup dan membuatku mual.

Mataku membelalak ngeri dan reflek berteriak sekuat tenaga. Dan wajah busuk itu terus mendekat. Jeritanku makin menjadi ketika kulihat kulit dan daging yang busuk di pipinya berjatuhan ke tanah.

Yang Kamu Butuhkan Ada Pada Allah, Kenapa Terus Mengeluh? Kenapa Tidak Meminta Saja Kepada-Nya?

Sebuah tamparan keras menyadarkanku. Itu adalah Bang Idan yang tiba-tiba sudah ada didepanku. Ketika kesadaranku mulai pulih, aku mendapati diriku sedang duduk dengan posisi tangan menutupi wajahku. Teman-teman yang lain ada di sekelilingku.

Bibirku gemetar, begitu juga seluruh tubuhku. Mataku nanar mencari-cari keberadaan makhluk tadi. Lalu Bang Idan memegangi wajahku dengan dua tangannya dan memaksaku melihat lurus ke matanya.

Sabarlah! Dia yang Telah Tertulis Untukmu Akan Tetap Menjadi Milikmu

"Dek, sadar dek.'' kudengar lembut suaranya.

Tapi aku masih saja menjerit ketakutan, hingga tamparan kedua mendarat di pipiku barulah aku sadar sepenuhnya.

Halaman Selanjutnya
img_title