Part 2 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatra Selatan
- www.ngayap.com
Penampakan demi penampakan terus bermunculan di sana sini. Di atas, di dahan-dahan pohon, dibalik semak. Sesekali kami saling bertabrakan karena Bang Amran yang paling depan mendadak berhenti. Sekali karena Kuntilanak yang tiba-tiba melintas. Lain waktu ada pocong yang menghalangi jalur.
Bau-bauan timbul dan menghilang. Bau bangkai digantikan bau bunga melati yang amat pekat, juga wangi bunga kamboja. Jantungku bergemuruh. Doa-doa tak putus ku bisikkan hingga mulutku terasa kering pun tak peduli. Aku tak ingin menjadi salah satu korban Gunung dempo.
Lalu telingaku menangkap bunyi-bunyian ganjil. Awalnya hanya suara bisik-bisik dari balik Kabut. Semakin lama suara-suara lain tumpang tindih ditelingaku. Asalnya dari berbagai arah.
Ada suara orang bercakap-cakap, suara musik, suara orang menyapu, suara geram harimau dan banyak lagi. Dan ada satu suara yang membuatku bergidik ngeri. Suaranya terdengar teredam dan jauh, namun suara itu tak pernah berhenti. Itu adalah suara yang memanggil-manggil namaku.
"..... Alpin...... Alpin...... Alpin..... "
Kamu mau membaca bukunya, kamu bisa langsung membelinya karya dari Aras Anggoro ini di toko buku terdekat.