Part 2 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatra Selatan
- www.ngayap.com
Dengan bibir gemetar aku berusaha menjelaskan pada Bang Idan tentang penampakan tadi, tapi yang keluar dari bibirku hanya gumaman-gumaman yang tak jelas.
"Istighfar dek." Ucap Bang Idan lagi.
Aku menurut. Aku mulai beristighfar tanpa suara. Pelan-pelan aku kembali tenang. Nafasku tidak lagi berpacu. Disampingku, Bang Amran berjongkok sambil mengusap-usap punggungku untuk menenangkanku.
"Istirahat sebentar Dan, kasian adek-adek ini pasti lelah." Kudengar Bang Amran berbicara pada Bang Idan.
Perutku yang masih mual karena mencium bau busuk tadi berkontraksi dan akhirnya aku muntah-muntah. Bang Amran mengurut-urut leher belakangku sambil aku terus muntah.
Melihat keadaanku dan mungkin juga keadaan teman-teman yang lain, akhirnya Bang Idan setuju kami istirahat sebentar. Lalu Bang Idan berbicara padaku.
"Kan abang sudah bilang dek, jangan tengok-tengok, fokus saja ke depan." Katanya.
"Aku tidak noleh bang," Bela ku, "kepalaku muter sendiri."