Miyuki Ishikawa, Bidan Jepang Pembunuh Bayi Miskin!
- freepik
Olret – Miyuki Ishikawa adalah seorang perempuan yang berprofesi sebagai bidan di Jepang. Ia dikenal oleh banyak orang bukan karena perbuatan terpujinya yang membantu para ibu di Jepang untuk melahirkan, namun ia terkenal karena perbuatannya yang membunuh bayi miskin.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita ketahui lebih dalam dan lebih banyak lagi tentang Miyuki, beberapa hal akan membuat kita tak menyangka bahwa hal itu dilakukan oleh seorang bidan.
Sebelumnya juga pernah digemparkan oleh sebuah flim yang diangkat dari kisah nyata di thailand yaitu the unborn child, kisah hantu-hantu aborsi di Thailand.
Alasan Misuki Ishikawa membunuh ratusan bayi
Misuki Ishikawa memiliki alasan mengapa ia membunuh ratusan bayi tersebut. Bayi yang dibunuhnya bukanlah bayi pada umumnya dan sembarangan, namun dia hanya membunuh bayi yang lahir dari keluarga miskin.
Pada tahun 1940-an pada saat itu, ada begitu banyak sekali bayi di tempat rumah sakit ia bekerja. Semua orang tua dari beberapa bayi itu memiliki kesulitan dalam perekonomiannya.
Jangankan untuk memberikan makanan yang bergizi dan merawat bayinya sendiri, bahkan beberapa orang tua yang berasal dari keluarga miskin ini kesulitan mencari nafkah dan cukup sulit untuk memberi makan dirinya sendiri.
Sehingga Miyuki menganggap kematian adalah jalan satu-satunya agar menyelamatkan bayi tersebut. Namun ternyata dia tidak langsung membunuh bayi itu menggunakan senjata tajam atau apapun, justru dia malah menelantarkan bayi itu hingga mati.
Jumlah bayi yang menjadi korban hingga ratusan
Misuki melakukan hal itu kepada ratusan bayi. Meskipun jumlah pastinya tidak diketahui hingga kini, namun berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan kurang lebih mencapai 100 lebih bayi yang menjadi korban Misuki.
Beberapa bidan yang juga ada di rumah sakit tempatnya bekerja mengetahui hal itu dan keluar dari rumah sakit tersebut karena tidak tahan melihat kelakuan Miyuki.
Menjadikan hal ini sebagai bisnis
Praktek aborsi tanpa sebab yang jelas pada saat itu di Jepang adalah sesuatu yang melanggar peraturan dan ilegal dilakukan. Miyuki memanfaatkan keadaan ini untuk berbisnis.
Dulu alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah pembuahan belum terlalu diketahui oleh masyarakat luas pada saat itu. Keadaan inilah yang menyebabkan terkadang ketika beberapa orang tua kebobolan maka terpaksa mereka harus melahirkan anak mereka.
Bagi beberapa pasangan yang miskin ataupun pasangan yang belum siap menjadi orang tua, dilanda kebingungan dengan pilihan -pilihan yang ditawarkan oleh Miyuki. Miyuki mengatakan bahwa sebaiknya para pasangan atau orang tua ini menghabisi bayinya saja.
Uang yang dikeluarkan untuk membayarnya menghabisi bayi tersebut akan lebih murah daripada uang yang akan dikeluarkan oleh mereka untuk menghidupi si bayi ini.
Kasus terungkap namun Miyuki hanya mendapatkan hukuman ringan
Beberapa orang polisi kemudian menemukan jasad bayi dari korban Miyuki. Mayat bayi itu kemudian di otopsi dan benar saja ditemukan hasil bahwa kematian tersebut tidak wajar. Lalu Miyuki ditangkap dan dibawa ke persidangan, kemudian di persidangan Miyuki mengatakan tak rela dihukum sendirian.
Ia mengatakan bahwa bayi korban pembunuhannya adalah buangan dari orang tuanya sendiri, sehingga seharusnya semua orang tua dari bayi tersebut juga harus dibunuh.
Miyuki akhirnya dihukum penjara selama delapan tahun. Miyuki akhirnya mengajukan banding dan banding tersebut dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Tokyo sehingga masa hukumannya dikurangi. Aduh kok bisa begitu ya.