Brain Rot: Kecanduan Konten Receh di Sosmed
- freepik.com
Olret – Di era TikTok, Instagram, dan meme-meme receh yang bertebaran, siapa sih yang nggak pernah terjebak scrolling sampai lupa waktu? Awalnya cuma mau lihat satu video lucu, eh tahu-tahu sudah tiga jam berlalu. Otak sih terasa terhibur, tapi kok setelah itu malah jadi lesu dan nggak produktif? Nah, fenomena ini sering disebut dengan istilah brain rot.
Apa Itu Brain Rot?
Brain rot, kalau diterjemahkan langsung, berarti "pembusukan otak". Tapi tenang, ini bukan istilah medis kok. Secara kiasan, brain rot menggambarkan kondisi di mana otak jadi "mager mikir" akibat terlalu sering terpapar konten dangkal, receh, atau repetitif di sosial media.
Misalnya:
- Maraton video TikTok yang isinya cuma dance atau prank lucu.
- Memantau drama artis atau influencer tanpa ujung di Twitter.
- Nonton meme dan reels kocak berjam-jam tanpa henti.
- Emang sih, konten-konten ini bikin ketawa dan rasanya ringan di kepala. Tapi kalau kebiasaan ini terus-terusan, otak bakal kehilangan tantangan dan akhirnya "malas" untuk diajak mikir hal yang lebih serius atau mendalam.
Kenapa Brain Rot Bisa Berbahaya?
Awalnya mungkin nggak terasa apa-apa, tapi brain rot bisa berdampak ke banyak aspek dalam hidup. Berikut beberapa hal yang sering terjadi kalau otak mulai "berkarat":