Kenali 3 Gangguan Mental Yang Seringkali Tidak Disadari Pengidapnya

Gangguan Mental
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Dalam dunia psikologi salah satu hal yang identik adalah mental illness, ada beberapa macam gangguan yang umumnya dikenal masyarakat luas sebagai penyebab stres atau depresi. Namun, ada beberapa orang yang memiliki gangguan mental yang mungkin tidak umum, dan tidak banyak orang mengetahuinya.

Sudah Tahu? Ini 3 Ciri Orang yang Mempunyai Mental Lemah

Dalam kasus ini, memang orang pengidap mental illness tersebut, tidaklah terlihat seperti orang depresi atau stres, biasanya tidak terlihat kesedihan dalam diri pengidapnya. Nah, apa saja gangguan mental yang dimaksud, dilansir dari akun instagram @personalitydoc, berikut beberapa yang perlu kamu ketahui.

1. Oniomania Disorder; Kebiasaan Gila Belanja

Gila belanja

Photo :
  • https://www.freepik.com/
4 Alasan Kamu Harus Menonton Drama Korea Love All Play

Oniomania Disorder, sering juga disebut Complusive Buying Disorder. Adalah obsesi seseorang untuk belanja berlebihan yang sudah tidak bisa dirinya kontrol lagi. Dan barang yang dia beli bukan sesuatu yang dia butuhkan. Tapi, hanya sekedar keinginan dan cuma untuk memenuhi nafsu belanjanya saja.

Kalau dia sudah tidak sanggup membayarnya, orang tersebut akan berhutang ke orang lain demi memenuhi hasrat belanjanya. Lalu, apa saja ciri-ciri orang yang bisa dikatakan memiliki oniomania disorder?

  • Selalu membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.
  • Bisa setiap hari menghabiskan waktu untuk melihat e-commerce.
  • Sulit menahan diri kalau lihat diskon.
  • Punya masalah keuangan karena belanja tidak terkontrol.

Beberapa penyebab oniomania disorder karena masalah psikologis:

  • Merasa rendah diri sehingga berusaha mendapatkan pengakuan orang lain dari segi barang yang dia miliki.
  • Pelarian dari stres dan kecemasan. Jadi saat berbelanja merasa senang. Tapi setelah mendapat barang yang dibeli, euforianya akan hilang kemudian kembali sedih dan cemas.
  • Tekanan pergaulan dan didikan orang tua bisa mempengaruhi.

Tips mengurangi kemungkinan terjadinya oniomania disorder;

  • Jangan biasakan belanja saat merasa sedih, cemas, atau marah.
  • Coba buat daftar belanja dan bedakan antara kebutuhan dengan keinginan.
  • Cari aktifitas positif lain, misal berolahraga.
  • Kalau tidak bisa dengan cara diatas, maka konsultasikan dengan tenaga profesional.

2. Hoarding Disorder; Kebiasaan Menimbun Barang Tidak Berguna

Viral! Seorang Jomblo Berusia 28 Tahun Onani Karena Tak Kunjung Nikah

Barang bekas

Photo :
  • https://www.freepik.com/
 

Perilaku menimnbun barang tak terpakai/tidak berfungsi lagi karena orang tersebut kesulitan untuk membuangnya. Alasannya karena mereka menganggap barang tersebut akan berguna suatu hari nanti atau mereka merasa aman saja kalau dikelilingi barang-barang tersebut.

Hal ini membuat tempat tinggalnya menjadi sempit dan kotor, sesak karena terisi benda-benda yang mereka timbun. Berikut beberapa gejala hoarding disorder:

  • Sulit untuk membuang barang yang tidak diperlukan lagi.
  • Merasa cemas dan tertekan ketika mau membuangnya.
  • Curiga/marah ketika ada orang yang mau merapihkan atau membuangnya.

Sebenarnya, penyebab hoarding disorder ini belum diketahui secara pasti. Tapi ada kemungkinan, penderitanya pernah mengalami musibah atau peristiwa traumatis. Atau mengalami depresi, demansia, OCD dan mungkin punya riwayat keluarga pengidap hoarding disorder.

Tips untuk mengatasi hoarding disorder:

  • Coba terapkan gaya hidup minimalist dan zero waste.
  • Buat daftar benda yang benar-benar masih terpakai (misal 2 tahun terakhir) dan yang sudah tidak terpakai.
  • Buang benda yang tidak layak untuk digunakan.
  • Bandingkan foto ruang sebelum dan sesudah dibersihkan.
  • Jika dirasa sulit, kamu perlu bantuan tenaga ahli mental health.

3. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD); Gangguan Obsesif-Kompulsif

Perfeksionis

Photo :
  • https://www.freepik.com/
 

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), adalah salah satu jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan kecemasan dan perilaku berulang (kompulsi). Itu mengapa orang yang mengidap OCD cenderung melakukan suatu hal secara berulang.

Misalnya, memeriksa pintu dan jendela lebih dari tiga kali sebelum pergi ke luar rumah, merapikan barang berdasarkan warna, dan perilaku lainnya. Tiga ciri OCD antara lain menyukai keteraturan, takut kotor, serta takut salah dan disalahkan.

Penyebab OCD belum diketahui secara pasti. Namun, ada faktor-faktor tertentu yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang menderita OCD, antara lain:

  • Memiliki riwayat OCD dalam keluarga
  • Menderita gangguan mental lain, seperti gangguan kecemasan, gangguan bipolar, depresi, atau sindrom Tourette
  • Memiliki kepribadian yang sangat disiplin, terlalu teliti, dan perfeksionis

Sayangnya, OCD menjadi masalah kesehatan mental yang tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, pengidap bisa mengurangi gejala yang dapat mengganggu aktivitas dengan menjalani beberapa perawatan.

Pengobatan OCD terdiri dari konsumsi obat-obatan, menjalani psikoterapi, atau kombinasi antara keduanya. Meskipun sebagian besar pengidap OCD membaik setelah mendapatkan penanganan, beberapa lainnya terus mengalami gejala.